Banyuwangi (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, mengumumkan dua orang pasien positif terinfeksi virus corona yang telah dinyatakan sembuh setelah dua kali tes usap (swab test) hasilnya negatif.
Dengan tambahan dua orang pasien corona yang dinyatakan sembuh itu, hingga saat ini jumlah pasien COVID-19 sembuh sebanyak sembilan orang, dari jumlah keseluruhan 27 kasus positif.
"Hari ini ada dua pasien sembuh, yaitu Pasien nomor 11 yang dinyatakan positif pada 6 Juni lalu, dan Pasien 19 yang dinyatakan positif pada 13 Juni lalu. Setelah menjalani perawatan, keduanya sudah dua kali tes usap dan semua hasilnya negatif," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Perce[atan Penanganan COVID-19 Banyuwangi dr Widji Lestariono, Jumat.
Selain itu, pada hari ini juga terdapat tambahan satu kasus positif di Banyuwangi, yakni Pasien nomor 27, seorang perempuan berusia 68 tahun asal Kecamatan Bangorejo, yang telah menetap di Surabaya sejak tahun 2019.
"Yang bersangkutan pulang ke Banyuwangi pada 15 Juni 2020, karena ingin ketemu dengan anaknya, diantar oleh kerabatnya," katanya.
Dalam perjalanan pulang ke Banyuwangi, kondisi pasien sudah mengalami gejala batuk, mual dan sesak sehingga langsung dibawa ke UGD RSUD Genteng.
"Ternyata pasien ini sejak tanggal 12 Juni 2020 di Surabaya sudah mengalami gejala batuk, mual dan sesak. Jadi, saat pulang ke Banyuwangi tanggal 15 Juni 2020 langsung dibawa ke rumah sakit," katanya.
Selanjutnya, berdasarkan kondisi klinis pasien, pihak RSUD Genteng Banyuwangi melakukan sejumlah pemeriksaan laboratorium dan hasilnya tes cepat menunjukkan reaktif, kemudian hasil laboratorium thorax menunjukkan terdapat pneumonia.
"Dan dilakukan tes usap terhadap yang bersangkutan, pasien ini juga memiliki penyakit penyerta, yaitu diabetes melitus dan maag," ujarnya.
Hasil tes usap pasien telah keluar pada Jumat (26/6) yang menyatakan terkonfirmasi positif terpapar corona.
"Saat ini pasien dirawat di ruang isolasi RSUD Genteng, sedangkan untuk kontak erat tengah ditelusuri oleh gugus tugas daerah," ujarnya. (*)