Surabaya (ANTARA) - Bank Indonesia dan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Jatim mendistribusikan paket pangan untuk masyarakat prasejahtera terdampak COVID-19, dengan bermitra bersama Aksi Cepat Tanggap (ACT), di mana lebih dari seribu paket pangan telah terdistribusi.
Adi Mulyono, pedagang kali lima di Sentra Wisata Kuliner Urip Sumoharjo, merupakan salah satu penerima paket pangan Ramadhan, Sabtu, menceritakan kondisi dirinya dan pedagang lainnya kini memprihatinkan.
"Omzet turun drastis sejak lapak diminta tutup demi memutus rantai penularan COVID-19. Banyak pedagang yang juga tutup karena modalnya tak cukup lagi setelah pembeli sepi," katanya dalam keterangan tertulis.
Selain pedagang, profesi lain pun banyak yang ikut terdampak, salah satunya Burhanuddin, guru Alquran, mengatakan setelah adanya pandemi keluarganya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk makan.
"Pasalnya, untuk mencari pekerjaan sampingan agak susah. Namun, dengan hadirnya bantuan pangan ini, kami merasa terbantu," katanya.
BI dan BMPD Jatim bersama ACT mengirimkan paket pangan ini ke beberapa komunitas profesi. Mereka antara lain guru honorer, guru mengaji, relawan, pegiat literasi, ojek daring, pangkas rambut, komunitas difabel, dan pedagang kaki lima. Mereka kondisinya saat ini terdampak wabah dan rentan prasejahtera.
Kepala Kantor Perwakilan BI yang sekaligus Ketua BMPD Jatim Difi Ahmad Johansyah mengatakan bantuan yang disalurkan melalui ACT berasal dari program sosial BI. Tujuannya agar meringankan beban masyarakat selama pandemi.
"Kami berharap bantuan ini menjadi jaring pengaman sosial tambahan bagi masyarakat utamanya yang rentan miskin dan belum terjangkau bantuan sosial dari pemerintah, sehingga tepat guna dan sasaran," kata Difi.
Kolaborasi kemanusiaan antara BI, BMPD Jatim, dan ACT ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, pada Rabu (8/4) lalu, tiga lembaga dan institusi tersebut menyalurkan bantuan APD bagi tenaga medis yang menjadi garda terdepan menangani COVID-19.
Penyerahan bantuan ini dilakukan ke sejumlah rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan corona di Jatim.
Kepala Cabang ACT Jatim Wahyu Sulistianto Putro berharap, kolaborasi kebaikan ini akan terus berjalan demi kebaikan bersama, khususnya masyarakat prasejahtera.
"Hal tersebut karena pandemi berdampak besar pada keadaan masyarakat, baik yang terserang kesehatannya maupun secara ekonomi keluarga," katanya.