Surabaya (ANTARA) - Dewan Pimpinan Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama Jawa Timur (DPW Muslimat NU Jatim) menyalurkan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak sosial ekonomi virus corona (COVID-19) dari Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya.
Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bantuan sosial tersebut merupakan tahap kedua yang diterima dari Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya.
"Paguyuban Masyarakat Tionghoa membagikan bantuan sosial melalui berbagai organisasi massa, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, termasuk di dalamnya Muslimat NU," katanya, usai mendampingi penyerahan bantuan dari Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya di Kantor DPW Muslimat NU Jatim, Surabaya, Rabu.
Bantuan sosial tahap dua yang diterima tersebut berupa 10 ton beras, 2.000 sabun cuci tangan, 5.000 masker, 70 dus mie instan dan 2.000 kemasan jamu kelor.
Khofifah, yang juga menjabat Gubernur Jawa Timur, berharap sumbangsih dari Paguyuban Masyarakat Tionghoa ini dapat memberikan penguatan bantalan sosial, serta membangun solidaritas serta ketahanan ekonomi bagi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
"Selain sembako, ada yang sangat spesifik dalam bantuan yang disalurkan ini, yaitu jamu dan masker," ucapnya.
Khususnya masker, kata mantan Menteri Sosial itu, sangat penting di masa pandemi COVID-19.
"Selain diyakini efektif hingga 60 persen untuk mencegah penularan COVID-19, Presiden Joko Widodo juga telah menyampaikan agar masyarakat mulai beradaptasi dengan norma hidup baru, salah satunya memakai masker,” ujarnya.
Perwakilan dari Perhimpunan Masyarakat Tionghoa Ali Markus dalam kesempatan itu juga mengingatkan pentingnya memakai masker di tengah pandemi COVID-19.
"Yang tak kalah penting adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Selain mengenakan masker ketika keluar rumah, juga perlu meningkatkan imunitas tubuh, yaitu dengan sering mengonsumsi buah pisang, jeruk, telur dan berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 15 menit," tuturnya. (*)