Surabaya (ANTARA) - Terhitung hingga hari ini sebanyak 5.633 kendaraan diminta putar balik di sejumlah perbatasan wilayah Provinsi Jawa Timur melalui Operasi Ketupat Semeru 2020 yang digelar sejak tanggal 24 April, kata perwira kepolisian setempat.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko merinci 5.633 kendaraan tersebut terdiri dari 1.741 kendaraan roda dua, 3.628 kendaraan roda empat milik pribadi, dan 265 kendaraan umum maupun angkutan barang.
"Operasi Ketupat Semeru selalu rutin kami gelar saat bulan Ramadhan. Biasanya untuk pengamanan lalu lintas bagi pemudik. Namun, pada Ramadhan tahun ini pemudik justru kami halau sehubungan dengan pandemik COVID-19 demi memutus rantai penularan," kata Kombes Trunoyudo saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin malam.
Trunoyudo menjelaskan, Operasi Ketupat Semeru 2020 digelar di delapan titik penyekatan perbatasan Jawa Timur dengan Jawa Tengahi, seperti di wilayah Tuban yang berbatasan dengan Rembang, perbatasan Ngawi dengan Mantingan di ruas tol, serta perbatasan Ngawi dengan Mantingan di jalan arteri.
Penyekatan juga dilakukan di perbatasan Bojonegoro - Cepu, Ponorogo - Wonogiri, Magetan - Karanganyar, dan Pacitan - Wonogiri.
"Selain itu, penyekatan juga dilakukan di perbatasan Jawa Timur dengan Bali, yaitu di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi," ujar Kombes Pol Trunoyudo.
Sepanjang Senin (4/5), Operasi Ketupat Semeru 2020 di delapan titik penyekatan wilayah perbatasan Jawa Timur tersebut telah menghalau atau memutar balik sebanyak 481 kendaraan, terdiri dari 177 unit sepeda motor, 284 unit kendaraan roda empat pribadi, dan 20 unit kendaraan umum/angkutan barang.
Kombes Trunoyudo memastikan Operasi Ketupat Semeru 2020 di delapan titik penyekatan perbatasan Jawa Timur dengan Jawa Tengah dan Bali itu masih akan terus digelar hingga tanggal 31 Mei.