Pasuruan (ANTARA) - Kesedihan mendalam tengah dirasakan keluarga Suyanto, lantaran sang bapak kembali masuk rumah sakit untuk kedua kali. Darmo, sapaan bapaknya, sedang menjalani perawatan lebih lama akibat sakit jantung yang kembali kambuh.
Diceritakan Suyanto, sudah sepekan orang tuanya menjalani rawat inap di rumah sakit saat ini. Sebelumnya, sempat dirujuk ke RSUD Bangil-Pasuruan guna menjalani cek laboratorium di sana.
"Awalnya saya bawa ke dr. Wahyu Widya karena melihat bapak yang selalu mengeluh sakit. Setelah diperiksa lama, dokter kemudian memberi rujukan untuk cek laboratorium dulu. Dari situ baru ketahuan kalau bapak saya ini punya penyakit jantung," kata Suyanto.
Masih kata Suyanto, jauh sebelum itu, orang tuanya kerap mengalami sesak nafas hingga muncul nyeri di sekitar dada. Di usianya yang tak lagi muda, Darmo mudah sekali merasakan lelah hingga puncaknya susah tidur di malam hari.
Kini, ia tengah berjuang untuk pulih dari itu semua. Berbekal Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang ia punya, segala perawatan yang menunjang kesembuhannya bisa ia dapatkan secara mudah.
"Tenangnya bapak sudah ikut BPJS (Kesehatan). Jadi pas tahu kalau bapak harus menginap di rumah sakit sudah tak bingung lagi soal biaya. Yang penting bisa tertangani lebih cepat karena kondisi bapak yang sudah tua terus fisik mudah lemah," katanya.
Hingga kabar ini diterima, total sudah sepekan Darmo berada di Rumah Sakit Mitra Sehat Medika (MSM) Pandaan. Serangkaian perawatan ia terima demi bisa pulih secepatnya.
Suyanto yang terus berada di samping orang tuanya mengaku puas lantaran segala pelayanan yang ia lihat begitu profesional. Menurutnya, tak ada bentuk diskriminasi sekalipun ia datang sebagai peserta BPJS Kesehatan.
"Alhamdulillah, kalau soal layanan di sini baik menurut saya. Dulu pas bapak datang hanya nunggu sebentar terus dapat kamar. Di UGD (Unit Gawat Darurat) pun juga sudah dapat penanganan. Pengurusan administrasi lancar terus tak lama. Pokoknya sama saja pakai BPJS (Kesehatan) sama dari pasien umum di sini," katanya.
Lebih lanjut, Suyanto sendiri berpesan agar layanan yang semakin baik ini bisa terus dipertahankan. Ia ingin masyarakat yang membutuhkan pengobatan berbiaya mahal bisa merasakan kemudahan dari program JKN-KIS lewat BPJS Kesehatan.
Tak lupa, ia bersyukur meskipun telah lama menjadi peserta JKN-KIS ia tak pernah sekalipun menjalani perawatan di fasilitas kesehatan. Namun, ia terus rutin membayar iuran karena tahu jika program ini tercipta dari hasil gotong royong.
"Saya terus bayar meskipun saya sendiri tidak berharap untuk sakit, karena waktu pendaftaran dulu sudah dijelaskan bagaimana program ini berjalan. Bisa jadi iuran yang saya bayarkan kemarin menjadi biaya perawatan untuk bapak saya sekarang. Saya sendiri berusaha untuk terus sehat biar iuran itu jadi penolong untuk orang-orang yang memang membutuhkan," pungkas warga Prigen-Pasuruan ini. (*)