Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menemukan sebanyak 10 orang santri asal daerah setempat yang baru pulang dari pondok pesantren (ponpes) di Temboro, Magetan, menunjukkan hasil reaktif saat dilakukan rapid test atau tes cepat deteksi paparan COVID-19.
"Total hingga Sabtu, tanggal 25 April 2020, ada 104 santri warga Kabupaten Madiun yang pulang dari Ponpes Temboro dan dilakukan rapid test. Hasilnya, dari 104 orang tersebut, ada sepuluh yang reaktif dan lainnya negatif," kata Bupati Madiun Ahmad Dawami kepada wartawan di Madiun, Minggu.
Menurut dia, kondisi ke-10 santri tersebut baik dan telah menjalani isolasi atau karantina di rumah sakit Kabupaten Madiun yang menjadi rujukan penanganan COVID-19.
Ia menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan tes cepat itu bukan diagnosis, namun sebatas skrining, sehingga perlu dilakukan tes lanjutan untuk memastikan santri tersebut positif corona atau tidak.
"Terhadap santri yang reaktif telah dilakukan tes swab untuk memastikan masing-masing bersangkutan positif terinfeksi corona atau tidak," katanya.
Bupati meminta warga Kabupaten Madiun untuk tetap tenang dan tidak panik dengan kepulangan para santri dari Ponpes Temboro.
Menurut dia, hal terpenting adalah warga mengikuti protokol kesehatan, seperti selalu menerapkan hidup bersih dan sehat, rajin mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, memakai masker, dan menjaga jarak.
Sesuai data, jumlah pasien positif COVID-19 di Kabupaten Madiun hingga kini tercatat empat orang, dengan dua orang telah dinyatakan sembuh. Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 281 orang dan PDP (pasien dalam pengawasan) 20 orang.
"Jumlah ODP meningkat karena disumbang dari para santri warga Kabupaten Madiun yang pulang dari Temboro. Meski hasil tes cepatnya negatif, mereka tetap dipantau karena berpotensi masuk dalam klasifikasi orang tanpa gejala (OTG)," demikian Ahmad Dawami.
Sepuluh santri Madiun pulang dari Ponpes Temboro hasil tes cepatnya reaktif
Minggu, 26 April 2020 17:18 WIB