Tulungagung (ANTARA) - Sebanyak sembilan pasien berstatus dalam pengawasan terduga terpapar COVID-19 yang dirawat di ruang isolasi khusus RSUD dr. Iskak Tulungagung, Jawa Timur, dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang untuk melanjutkan karantina mandiri.
"Alhamdulillah hasil lab (laboratorium) negatif (COVID-19). Mereka juga sudah diperbolehkan pulang, namun tetap dianjurkan melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan dari kami," kata Kasi Pemasaran dan Informasi RSUD dr. Iskak Tulungagung Mochammaf Rifai, Minggu.
Kabar kesembuhan ini memperpanjang daftar pasien berstatus PDP yang sembuh total dengan hasil laboratorium negatif COVID-19.
Data resmi yang dirilis Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung hingga Sabtu (28/3), tercatat ada sebanyak 26 pasien berstatus PDP.
Dari jumlah itu, satu pasien dilaporkan meninggal dunia karena memiliki penyakit penyerta atau komorbit, sedangkan 25 pasien lainnya dinyatakan sembuh dan negatif SARS CoronaVirus 2 atau COVID-19.
Menurut Rifai, berdasar hasil pemeriksaan uji laboratorium terhadap pasien berstatus PDP itu, mayoritas hanya menderita sakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) atau sakit flu biasa. Hal itu akibat pengaruh perubahan cuaca.
"Sebenarnya sakit yang diderita cukup beragam, namun kebanyakan ISPA. Ya sama dengan flu, yang dikarenakan kecapekan atau musim pancaroba,” katanya.
Dalam penanganan PDP ini, pihak RSUD dr Iskak juga melakukan tes procalcitonin terhadap pasien, di mana tes tersebut berfungsi untuk mengetahui pasien sakit karena terkena bakteri atau virus.
Jadi bukan mengidentifikasi jenis virus tertentu, misal apakah infeksi yang dialami pasien disebabkan virus corona atau bukan
“Semisal sakit faringitis atau peradangan pada tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri dan bukan virus. Ini salah satu langkah cepat pemeriksaan terhadap PDP, guna mengetahui dia sakit disebabkan karena apa itu saja. Bukan untuk mengetahui dia terinfeksi corona atau tidak,” paparnya.
Data Satgas Penanggulangan COVID-19 DI Kabupaten Tulungagung hingga Sabtu (28/3) mencatat terdapat 454 orang dalam pemantauan (ODP).
Kemudian untuk pasien dalam pengawasan (PDP) sejumlah 26 orang. Dari jumlah itu, 25 PDP dinyatakan sembuh, sedangkan satu pasien dilaporkan meninggal karena penyakit penyerta dan dinyatakan negatif COVID-19.