Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Kuota penerimaan mahasiswa baru Universitas Brawijaya (UB) Malang pada tahun ini turun sekitar sembilan persen dari tahun sebelumnya, yakni sekitar 14.300 orang.
Wakil Rektor 1 Bidang Akademik UB Malang Aulanni'am di Malang, Jawa Timur, Jumat (28/2), mengatakan tahun lalu jumlah mahasiswa baru yang diterima dari berbagai jalur mencapai 14.600 orang.
"Namun, kami juga masih akan melihat jumlah riilnya berapa, karena akan berurutan setelah diketahui jumlah yang tidak mendaftar ulang pada jalur SNMPTN dan SBMPTN. Jumlahnya akan dikembalikan di seleksi mandiri UB (SMUB) seperti tahun lalu," kata Prof Aul, sapaan akrab Aulann'am.
Kuota penerimaan untuk jalur SNMPTN (jalur undangan) 30 persen atau 4.300 orang. SNMPTN merupakan seleksi masuk perguruan tinggi melalui prestasi akademik selama di SMA dan sederajat. Di UB, beberapa program studi (prodi) masih mensyaratkan adanya tes khusus selain nilai rapor bagi calon mahasiswa baru dari jalur SNMPTN tersebut.
"Jumlah siswa yang lolos pada SNMPTN diseleksi langsung oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) berdasarkan urutan nilai dari masing-masing siswa di seluruh SMA di Indonesia," paparnya.
Untuk kuota jalur SBMPTN 40 persen atau sekitar 5.724. Untuk SBMPTN tahun ini, UB sudah menyiapkan 2.000 komputer dan 170 komputer cadangan untuk mengantisipasi jika saat tes ada kendala.
Kepala Bagian Akademik UB, Heri Prawoto Widodo, mengatakan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) akan dilaksanakan selama sepekan, mulai 20-26 April 2020 dengan pembagian minat Soshum, Saintek, dan Gabungan.
"UTBK terbagi atas dua sesi setiap harinya, untuk menyukseskan pelaksanaan UTBK, sudah dilakukan koordinasi dengan seluruh fakultas di lingkungan UB tentang kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, sehingga pada tanggal 2 Maret semua sudah siap dan diharapkan tidak ada lagi pergantian tempat dan komputer pada pelaksanaan UTBK," tuturnya.
Heri mengimbau pendaftar SNMPTN yang ingin mengikuti UTBK bisa segera mendaftarkan diri agar bisa mendapat lokasi tes terdekat.
"Harapan kami siswa yang daftar SNMPTN dengan peluang kecil bisa daftar UTBK karena jika menunggu dia tidak bisa dapat tempat tes terdekat, sehingga harus keluar kota," ujarnya.
Untuk seleksi mandiri, UB menetapkan kuota 30 persen atau sekitar 4.286. SMUB akan dilaksanakan tertulis agar siswa benar-benar fokus dengan prodi dan universitas yang akan dipilih guna mengurangi jumlah pendaftar yang tidak melakukan daftar ulang, sekaligus memberikan kesempatan siswa lebih menyeluruh.
Berdasarkan data di UB, fakultas kedokteran dan prodi manajemen yang paling diminati para pendaftar melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), terbukti hingga Kamis (27/2) siang dari total 30.360 pendaftar, mayoritas memilih dua jurusan tersebut.
Pada Tahun Akademik 2020/2021, UB membuka prodi baru, yakni aktuaria dan kehutanan.
"Kedua prodi yang baru dibuka tahun ini, juga memiliki daya tarik yang cukup tinggi di SNMPTN. Untuk kedua prodi baru ini kuota yang disiapkan masing-masing 60-80 mahasiswa atau dua kelas," katanya.
Pendaftaran SNMPTN sudah ditutup pada Kamis (27/2), pukul 23.59 WIB, sedangkan untuk UTBK pendaftaran dibuka mulai 30 Maret sampai 11 April 2020 dan pelaksanaan UTBK pada 20 sampai 26 April 2020.
Bagi calon peserta SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN 2020 diterapkan kebijakan Single Sign On (880) yang merupakan tahap awal dari pendaftaran SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN 2020.
Setiap peserta wajib memiliki akun LTMPT dengan melakukan registrasi akun melalui laman http://portal.ltmpt.ac.id. Registrasi akun LTMPT untuk UTBK dan SBMPTN dilaksanakan mulai 7 Februari hingga 5 April 2020. (*)
Kuota mahasiswa baru Universitas Brawijaya 2020 turun sembilan persen
Sabtu, 29 Februari 2020 5:07 WIB