Sidoarjo (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo membantu pengobatan para korban banjir yang ada di Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri, Tanggulangin, Sidoarjo, menyusul adanya laporan warga yang terserang penyakit gatal-gatal.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman di Sidiarjo, Senin, mengatakan, akibat banjir yang telah berlangsung selama beberapa hari tersebut, warga dua desa itu banyak yang terserang penyakit gatal-gatal, ISPA, sakit kepala, dan demam.
Baca juga: Dua pekan SDN Banjarasri Sidoarjo tergenang banjir
Ia mengemukakan, untuk membantu warga yang terkena musibah banjir itu, pihaknya juga telah mendirikan pos kesehatan untuk membantu pengobatan warga.
"Setiap hari ada empat petugas yang keliling ke rumah-rumah warga untuk melakukan pengecekan kesehatan," ujarnya.
Baca juga: Siswa SDN Banjarasri Sidoarjo tetap semangat belajar meski sekolah banjir
"Saat ini jumlah warga di dua desa itu yang terserang penyakit gatal-gatal, ISPA, sakit kepala, dan demam berjumlah 278 orang," kata Syaf.
Ia mengatakan, Dinkes Sidoarjo juga menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh warga dua desa tersebut, karena jika kutu air terlalu lama dibiarkan dan terus digaruk, maka akan menimbulkan infeksi.
"Untuk penyakit lainnya seperti demam berdarah belum ada, dan dari semua penyakit yang diderita oleh warga belum ada yang dirujuk ke rumah sakit," lanjutnya.
Baca juga: Mobil pemadam kebakaran dikerahkan sedot banjir di Desa Banjarasri Sidoarjo
Pada kesempatan yang sama, Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji yang baru bertugas di Sidoarjo, mendapatkan laporan bahwa di wilayah Tanggulangin ada dua desa yang sedang dilanda bencana banjir.
"Setelah mengetahui secara langsung kami sangat prihatin. Apalagi banjir yang menggenangi sekolahan dan warga sudah hampir satu bulan," kata dia.
Lebih lanjut, ia menambahkan kejadian banjir seperti ini sangat mengganggu warga atau siswa yang akan melakukan aktivitas.
"Kami akan mengawal dan mendorong agar supaya persoalan permasalahan banjir. Yang hampir satu bulan ini segera diatasi karena banjir yang menggenang yang terlalu lama akan menimbulkan beberapa penyakit," jelasnya.
Sebelumnya, dua desa masing-masing Desa Banjarasri dan Desa Kedungbanteng Sidoarjo dilanda banjir dengan ketinggian sangat 40 centimeter sampai dengan 50 centimeter, sejak beberapa pekan terakhir.