Kediri (ANTARA) - Sebanyak 10.891 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Kediri, Jawa Timur, mendapatkan bantuan pangan non-tunai (BPNT) yang dirupakan paket bahan pokok, di mana program pemberian bahan pokok ini merupakan perluasan BPNT.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan bantuan itu bisa bermanfaat untuk warga penerima.
"Program ini sudah berjalan kurang lebih lima tahun. Alhamdulillah program ini sangat berdampak khususnya kepada warga kita yang kurang mampu. Anak-anak kita harus lebih baik kualitasnya dengan memberikan sayur dan buah karena itu penting," katanya di Kediri, Kamis.
Pemkot Kediri telah meresmikan penyaluran program bahan pokok tersebut. Program itu merupakan perluasan dari BPNT, di mana di Kota Kediri menyasar 10.891 KPM.
Seperti saat penerimaan BPNT pada tahun sebelumnya, setiap penerima bantuan diberikan kartu yang berfungsi juga sebagai ATM. Kartu tersebut bisa digunakan untuk berbelanja di e-warong yang sudah bekerjasama untuk penyaluran BPNT.
Untuk nilai bantuan yang diterima setiap KPM pada 2020 ini meningkat dari sebelumnya Rp110 ribu per keluarga penerima, kini naik menjadi Rp150 ribu per keluarga penerima.
Uang di ATM tersebut bisa dimanfaatkan untuk membeli beragam keperluan, baik untuk beras, telur, sayuran, buah-buahan, hingga kacang-kacangan.
Wali Kota juga menegaskan, pemkot sangat berkomitmen penuh untuk menjadikan warganya sehat. Bahkan, pemkot sangat berharap agar tidak ada kejadian stunting di Kota Kediri.
Mas Abu, sapaan akrabnya, juga menambahkan saat ini angka kematian ibu (AKI) di Kota Kediri sudah dalam posisi nol (0). Dengan bantuan yang diberikan pemerintah juga memenuhi kebutuhan warga yang terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Lebih lanjut, Mas Abu meminta agar bahan-bahan yang diterima dari program ini tidak dijual kembali, melainkan dikonsumsi untuk keluarga, guna memenuhi gizi keluarga terutama anak-anak mereka yang masih dalam pertumbuhan.
Ia juga berterimakasih kepada seluruh pihak yang tergabung dan telah ikut menyukseskan program ini. Bantuan ini sangat meringankan warga, terutama mereka yang kurang mampu.
"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan program ini, sehingga masyarakat kurang mampu di Kota Kediri dapat terbantu semua. Tolong bahan-bahan ini digunakan sendiri jangan dijual," kata Mas Abu.
Sunarmi, salah seorang warga Kelurahan Rejomulyo, Kota Kediri, mengaku bantuan tersebut bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terlebih lagi, bantuan yang diterima alokasinya juga naik.
"Alhamdulillah di 2020 ini ada kenaikan. Jadi kami bisa menerimanya lebih lengkap. Dapat dan sudah langsung bisa dimasak tidak perlu menambah apa-apa lagi," kata Sunarmi. (*)