Kediri (ANTARA) - Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar mengingatkan bahwa penanganan stunting di daerah itu tidak bisa dilakukan salah satu pihak, melainkan harus bersama-sama lintas sektoral.
"Menangani stunting ini bukan hal yang mudah. Tapi saya yakin apabila dikerjakan bersama-sama kita bisa menurunkan angka stunting," katanya di sela pengukuhan Duta Stunting Kota Kediri tahun 2022 di Kediri, Jawa Timur, Rabu.
Bunda Fey, sapaan akrabnya itu, menekankan tiga poin penting dalam penanganan stunting. Pertama, penanganan stunting ini merupakan tugas dari PKK, kader kesehatan, dan Pemerintah Kota Kediri.
Ia mengatakan stunting tidak lepas dari tumbuh kembang anak. Stunting tidak hanya tubuhnya pendek tetapi juga mengalami gagal tumbuh sehingga dalam mengategorikan anak masuk dalam kategori gizi kurang, gizi buruk dan stunting diperlukan kehati-hatian.
"Sebulan sekali kita ajak anak ke posyandu untuk mengukur berat dan tinggi badan. Nanti dicatat dan parameternya menggunakan z score. Kalau hanya pendek saja tapi anak ini tidak terjadi gagal tumbuh ya ini bukan stunting. Harus hati-hati," kata dia.
Kedua, katanya, meminta semua OPD yang terlibat penanganan stunting untuk berkolaborasi. Dalam penanganan stunting ini dibutuhkan kerja tim. Data anak-anak yang menderita stunting harus aktual, sehingga dalam melakukan intervensi bisa tepat sasaran, sehingga percepatan penurunan angka stunting ini bisa tercapai.
"Terima kasih kepada OPD yang telah mengalokasikan anggaran untuk penanganan stunting. Tahun ini stunting kita 12 persen masih di bawah stunting Jawa Timur 23 persen dan nasional 24 persen. Tapi jangan lengah harus tetap cepat dan tepat menanganinya," kata dia.
Ketiga, pemberian makanan tambahan untuk penanganan gizi kurang, gizi buruk, dan stunting bukan dengan susu formula, sebab yang dibutuhkan anak-anak adalah superfood yang memiliki kandungan gizi lengkap, bukan hanya kalsium saja.
Stunting juga tidak bisa selesai dengan pemberian bantuan saja. Namun orang tua harus membekali diri dengan ilmu pengetahuan.
Untuk mencegah stunting bisa dilakukan dengan menghindari empat "Terlalu", yakni, terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu banyak.
"Setelah menjadi Duta Stunting ini pastinya ibu-ibu tahu warganya yang membutuhkan penanganan stunting ini. Edukasi harus terus dilakukan agar stunting ini bisa dicegah," kata Bunda Fey yang juga istri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ini.
Pengukuhkan Duta Stunting Kota Kediri tahun 2022 ini bertepatan dengan peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29 dan digelar di Taman Brantas, Kota Kediri. Duta Stunting ini berasal dari tiga kecamatan dan 46 kelurahan.
Dalam kegiatan ini, Bunda Fey juga meninjau stan UMKM dari tiga kecamatan, stan masakan, dan stan Duta Genre.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Barenlitbang Kota Kediri Chevy Ning Suyudi, Kepala DP3AP2KB Kota Kediri Sumedi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Fauzan Adima, dan tamu undangan lainnya.