Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mendukung penuh dan bahkan telah meminta seluruh jajarannya untuk menyukseskan pelaksanaan sensus penduduk yang akan mulai dilaksanakan pada 15 Februari 2020, oleh Badan Pusat Statistik (BPS) .
"Kami juga akan turun melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat, agar data yang masuk ke BPS ini bisa valid. Tentunya data ini penting bagi pemerintah pusat maupun daerah untuk merencanakan program-program pembangunan ke depan," kata Bupati Anas di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.
Data yang valid, lanjutnya, akan lebih memudahkan dalam memetakan permasalahan dan sehingga program yang akan dilakukan pemerintah daerah bakal lebih terarah.
Oleh karena itu, Bupati Anas meminta masyarakat agar memberikan data secara akurat kepada petugas sensus.
"Isi dan jawab saja apa adanya, karena isian warga ini nanti akan menajdi patokan bagi pemerintah untuk membuat kebijakan. Jadi, isi saja dengan sebenar-benarnya," kata Anas.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi, Tri Erwandi mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam sensus yang digelar setiap 10 tahun sekali.
Menurut Tri, sensus penduduk digelar setiap 10 tahun sekali untuk mengetahui perkembangan jumlah penduduk dari periode ke periode, persebaran serta kepadatan penduduk di setiap wilayah, serta juga mengetahui berbagai atribut sosial penduduk.
Pada tahun ini, Tri menjelaskan, sensus penduduk akan menggunakan data registrasi penduduk yang disebut metode kombinasi. Karena dengan metode ini, data administrasi yang tersedia pada Direktorat Jenderal Kependudukan Dan Pencatatan Sipil pada Kementerian Dalam Negeri akan dikombinasikan dengan pencacahan lapangan, baik melalui pendataan mandiri (sensus penduduk oline) maupun wawancara dari rumah ke rumah.
"Kami harapkan saling menguntungkan antara BPS dan Dukcapil terkait pembaruan data terkini. Sehingga ke depan data Dukcapil dan sensus penduduk menjadi satu, sehingga bisa memberikan kualitas data pendudukan yang lebih bagus," paparnya.
Ia juga berharap agar seluruh masyarakat warga Banyuwangi khususnya, ikut berpartisipasi menyukseskan sensus penduduk 2020. Keterlibatan warga sangat menentukan data kependudukan yang valid dan akurat.
Tri menambahkan, tahapan sensus penduduk tahun ini juga berbeda dengan sensus-sensus sebelumnya. Sensus akan diawali dengan sensus daring (pendataan mandiri secara daring) yang dilaksanakan mulai 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Setiap satu keluarga diminta mengisi data yang diakses secara daring lewat portal (sensus.bps.go.id).
"Portal ini bisa diakses dengan menggunakan ponsel cerdas, tablet, komputer maupun laptop. Ada sekitar 15 pertanyaan pokok yang perlu diisi oleh masyarakat. Sebelum mengisi, siapkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan kode Kartu Keluarga (KK) karena itu sebagai password untuk bisa mengisi daftar pertanyaan," katanya.
Setelah sensus daring, katanya, tahap berikutnya akan dilakukan sensus penduduk secara wawancara pada 1 hingga 31 Juli 2020. Wawancara langsung ini untuk memverifikasi hasil sensus daring serta mengecek keakuratan data warga.
"Ini sekaligus bisa dimanfaatkan warga yang belum mengisi sensus daring. Nanti akan ada petugas datang ke rumah-rumah untuk pembaruan data," ujarnya. (*)