Madiun (ANTARA) - Warga Kabupaten Madiun, Jawa Timur, selama beberapa hari terakhir dihebohkan informasi adanya bakso yang diduga mengandung daging tikus dari sebuah warung bakso di wilayah setempat hingga membuat resah konsumen.
Warung bakso tersebut adalah milik Sugeng Riyadi di Desa Kedungmaron, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. Dugaan adanya kandungan daging tikus pada bakso yang dijualnya tersebut disampaikan dua pelanggan perempuan yang mengunggah video ke Instagram (IG) hingga kemudian viral.
Video itu menerangkan adanya temuan potongan yang diduga bagian tubuh binatang pengerat itu di dalam bakso.
"Kasus ini masih kami selidiki lebih lanjut. Untuk sementara, yang bersangkutan kami imbau tidak menjual bakso lebih dulu sampai semuanya jelas," ujar Kepala Satuan Reskrim Polres Madiun AKP Logos Bintoro dikonfirmasi wartawan, Rabu.
Baca juga: Polres Madiun kirim sampel bakso diduga daging tikus ke Balai Veteriner
Menurut dia, untuk mengungkap kasus tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Dinkes Kabupaten Madiun dan sejumlah laboratorium di luar kota.
Hasil koordinasi dengan sejumlah dokter, laboratorium yang bisa menguji sampel primer tikus sebagai pembanding hanya ada di Boyolali, Jawa Tengah, dan Bogor, Jawa Barat. Hal itu karena tidak mudah mencari laboratorium yang memiliki sampel primer tikus.
Polres Madiun juga telah mengamankan masing-masing tiga biji pada menu bakso yang dijual, yakni bakso jumbo, klenger, dan kecil. Semuanya dijadikan sampel untuk dicek kandungannya.
Di luar itu, polisi menelusuri alur perdagangan bakso, sebab berdasarkan pengakuan sang pemilik warung, bakso yang dijualnya tersebut dipesan dari Agus Wibowo, warga Desa Sukorejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, yang juga membuka warung bakso.
Sementara itu, Agus Wibowo juga mengaku tidak memproduksi sendiri bakso yang dijualnya. Bakso tersebut kulakan dari tempat produksi di Desa Kedungombo, Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.
Petugas Dinkes Kabupaten Madiun juga menurunkan timnya untuk menelusuri kasus tersebut. Bersama petugas puskesmas setempat, organisasi perangkat daerah (OPD) itu mendatangi rumah Sugeng Riyadi, pemilik warung bakso pada Selasa (28/1/2020).
"Kami juga mendatangi pemilik warung bakso di Desa Sukorejo, Saradan. Ternyata, semua baksonya kulakan dari Nganjuk," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinkes Kabupaten Madiun, Tomas Adi Wibowo.
Tim dinkes tidak hanya mengambil sampel bakso, tapi juga mengecek kondisi dapur rumah pemilik warung. Dinkes Kabupaten Madiun mengaku masih perlu berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya untuk mengungkap kasus tersebut.
Bakso diduga mengandung daging tikus hebohkan warga Madiun
Rabu, 29 Januari 2020 14:53 WIB