Sidoarjo (ANTARA) - Elemen mahasiswa yang tergabung dalam solidaritas mahasiswa Indonesia (Somasi) mengapresiasi pengungkapan kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena bisa memberikan integritas terhadap Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Koordinator Somasi Haidar Wahyu saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Rabu, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan oleh KPK.
"Karena dengan pengungkapan kasus ini bisa menjadikan Sidoarjo lebih berintegritas," katanya di sela melakukan aksi di Monumen Jayandaru, alun-alun Sidoarjo.
Baca juga: Wakil Ketua KPK: OTT Bupati Sidoarjo hasil penyadapan lama
Ia mengatakan, dengan adanya pengungkapan kasus ini, menjadikan Sidoarjo lebih berintegritas dan berusaha menjadi lebih baik lagi.
"Kami mengakui kalau di Sidoarjo itu banyak prestasi yang sudah ditorehkan pada kepemimpinan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah," katanya.
Baca juga: Bupati Sidoarjo Saiful Ilah jalani pemeriksaan lanjutan di KPK
Menurutnya, pihaknya siap mengawal pembangunan di Sidoarjo, karena pemimpin yang amanah itu harus prorakyat dan mengemban amanah dengan baik.
"Kalau zolim itu merupakan kepentingan dan kami mahasiswa Sidoarjo siap mengawal apapun yang terjadi," katanya.
Baca juga: Kena OTT KPK, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah tak tahu terkait kasus apa (Video)
Dalam aksi itu juga dilakukan pembubuhan tanda tangan bertinta merah sebagai bentuk dukungan solidaritas kepada mahasiswa.
Hingga siang ini, sejumlah ruangan di Sidoarjo yang sempat disegel oleh KPK belum dilakukan penggeledahan.
Dari informasi yang dihimpun sejumlah ruangan yang disegel itu diantaranya di ruangan LPSE Kabupaten Sidoarjo, ruangan kerja dinas Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Rumah Dinas Bupati Sidoarjo.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Sidoarjo Saiful Ilah dalam kegiatan operasi tangkap tangan yang dilakukan pada Selasa (7/1).
"KPK telah mengamankan seorang kepala daerah dan beberapa pihak lainnya di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur," ucap Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Ali menyatakan, penangkapan terhadap Bupati Sidoarjo tersebut terkait pengadaan barang dan jasa.
"Terkait pengadaan barang dan jasa," ungkap Ali.