Surabaya (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur siap melanjutkan kerja samanya dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Jawa Timur dalam menyiapkan swasembada fesyen dan makanan minuman (mamin).
"Ini sebagai kelanjutan kerja sama Kadin Jatim dan IWAPI," kata Calon Ketua Kadin Jatim periode 2019-2024, Jamhadi di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, Kadin Jatim dan Iwapi Jatim telah menanda tangani kerja sama untuk memperkuat sinergi dan mencetak pengusaha handal di Jatim dari kalangan generasi milenial. Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan Ketua DPD IWAPI Jatim Susmiati Rahmawati dan Direktur Kadin Institute Jatim Jamhadi disela kegiatan Farewell Party Rakernas Iwapi ke 29 di kantor Kadin Jatim di Surabaya, Rabu (11/9).
Jamhadi yang juga Direktur Kadin Institue Jatim ini mengatakan, farewall party ini difasilitasi oleh Kadin Jatim untuk ajang silaturahmi, dan melihat langsung bahwa Jatim itu provinsi terbesar kedua di Indonesia dan berkontribusi sekitar 24,3 persen dari sisi industri nasional.
"Saya lihat kalau ibu-ibu pengusaha ini tergabung dalam Kadin tentu ini merupakan suatu magnet yang luar biasa," kata Jamhadi yang akan mengikuti Musda Kadin Jatim pada 18 Desember 2018, dimana pelaksanaan musda tersebut melibatkan Kadin kabupaten/kota dan asosiasi terkait di se-Jawa Timur..
Kerja sama ini, lanjut dia, bertujuan mempermukan kaum wanita pengusaha yang begitu telaten, cekatan untuk menangkap ragam ide Kadin Institute dalam memajukan UMKM dan ditularkan kepada pengusaha wanita lainnya melalui model industri komunal.
"Makanya cukup dimaksimalkan spesifikasi namun yang mengerjakan adalah ibu-ibu di sekitar lokasi UKM industri. Dengan begitu industrinya akan berkembang," kata Jamhadi.
Dengan jumlah DPD dan DPC Iwapi di wilayah Jatim, lanjut Ketua Kadin Surabaya dua periode ini, kerja sama ini diharapkan dapat memacu industri komunal di tiap daerah.
"Saya lihat Trenggalek dan Pamekasan sudah melaksanakan, sedangkan daerah-daerah lain belum terlihat serius sehingga memang diperlukan gerakan di antaranya melalui kerja sama dengan IWAPI ini," kata Jamhadi.
Prinsip dari kerja sama itu menurut Jamhadi adalah memperkuat industri, suplay dan konsumsi. Sebab konsumsi itu 50 persennya adalah trigger atau mesin pertumbuhan ekonomi industri. Sehingga simbiosis mutualisme dengan IWAPI ini bisa menjadi penguatan industri dan meningkatkan kontribusi PDRB.
Ketua DPD IWAPI Jatim, Susmiati Rahmawati mengatakan anggota IWAPI merupakan para pengusaha di berbagai bidang, sehingga nantinya bisa memberikan pengalaman sebagai pengusaha bahkan magang bagi mahasiswa Kadin Intitute.
"Bahkan hingga membuka lapangan kerja bagi lulusan yang belum mendapatkan pekerjaan," ujarnya. (*)