Tulungagung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengimbau warga setempat agar siaga dan waspada terhadap setiap potensi bencana pada masa pancaroba dari kemarau ke musim hujan.
"Warga harus lebih hati-hati melihat potensi gangguan alam seperti itu," kata Kepala BPBD Kabupaten Tulungagung Suroto di Tulungagung, Jumat.
Baca juga: Angin kencang rusak bangunan madrasah di Tulungagung
Memasuki musim hujan ini BPBD telah memetakan sejumlah daerah rawan bencana. Mulai dari puting beliung yang biasanya melanda wilayah dataran, banjir hingga longsor yang kerap terjadi di wilayah yang bergunung.
Desa-desa di daerah Kecamatan Bandung dan Besuki, misalnya. Daerah di kawasan ini masuk peta bencana banjir.
Sementara dua wilayah di Pagerwojo dan Sendang menjadi daerah paling sering terjadi bencana tanah longsor karena lokasinya yang ada di kaki anak Pegunungan Wilis.
Baca juga: Sembilan desa kekeringan, BPBD Tulungagung kirimkan air bersih
Peta bencana puting beliung memiliki sebaran lebih luas. Selain kerap melanda wilayah Kecamatan Tulungagung, Boyolangu dan Pakel, bencana angin kencang yang biasanya terjadi seiring turunnya hujan ini juga berpotensi terjadi di wilayah Kecamatan Sumbergempol Gondang, Pakel dan Campurdarat.
"Warga sebaiknya waspada jika terjadi turun hujan lebih dari dua jam," ucap Suroto.
Kata dia, BMKG memprediksi hujan mulai mengguyur wilayah Tulungagung pada pertengahan hingga akhir November.
Setelah itu puncak hujan terjadi pada periode Januari-Februari 2020.
BPBD sejak dini telah melakukan upaya kesiapsiagaan. Mulai dari penyediaan anggaran tanggap darurat, mempersiapkan personel tanggap darurat bencana tingkat kabupaten hingga kecamatan dan desa, termasuk bersinergi dengan jejaring relawan bencana serta potensi SAR lainnya.