Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 17 peserta meramaikan Festival Ludruk 2019 yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya di Balai Pemuda Surabaya, Kamis.
"Saya mengapresiasi atas digelarnya Festival Ludruk ini. Apresiasi dalam rangka upaya melestarikan kebudayaan lokal," kata Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Khusnul Khotima saat memberikan sambutan di Festival Ludruk.
Festival Ludruk merupakan agenda rutin yang diadakan Dispudpar dalam rangka melestarikan budaya ludruk di Kota Surabaya. Tahun ini jumlah peserta (kelompok) yang tampil ada kenaikan daru tahun sebelumnya.
"Jika tahun sebelumnya hanya diikuti 15 kelompok, maka tahun ini diikuti 17 kelompok yang berasal dari ludruk yang diselenggarakan oleh sekolah baik tingkat SMP maupuan SMA," ujarnya.
Dari 17 kelompok yang tampil tersebut selanjutnya dipilih enam kelompok dengan peringkat terbaik oleh tim juri. Enam kelompok tersebut menerima sertifikat dan uang pembinaan dari Pemkot Surabaya.
Untuk itu, politikus PDI Perjuangan ini mengapresiasi kepada Dispudpar, para seniman, para guru pelatih yang mengajar di ekstra kurikuler, para pelatih yang melatih di sanggar-sanggar kesenian yang senantiasa melestarikan kebudayaan Kota Surabaya dan juga warga Surabaya.
Semoga akan banyak lagi anak-anak sekolah baik negeri maupun swasta yang memiliki ekstra kurikuler ludruk dan juga makin banyak sanggar-sanggar ludruk yang tumbuh dan berkembang di Kota Surabaya.
Adapun peringkat terbaik yang masing-masing mendapatkan uang pembinaan dari Disbudpar Surabaya sebesar Rp3 juta yakni Luduruk Candra Budaya 45 (SMPN 45), Ludurk Mekar Budaya (SMPN 28), Ludruk Putra Taman Hirra, Ludruk Sleekor Budaya (SMAN 21), Ludruk Treno Budoyo, dan Ludruk Medang Taruna Budaya.