Pamekasan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan Senin malam menghentikan pencarian nelayan asal Desa Padelegan, yang dilaporkan hilang.
"Pencarian kami hentikan karena suasana gelap, dan tidak memungkinkan untuk dilanjutkan," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pamekasan Buci Cahyono di Pamekasan, Senin malam.
Ia menjelaskan, pencarian akan dilanjutkan Selasa (22/10) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB bersama tim gabungan dan relawan penanggulangan bencana Pamekasan.
Baca juga: BPBD Pamekasan cari nelayan hilang di pesisir Padelegan
Selain itu, sambung Budi, sesuai dengan prosedur tetap yang telah ditetapkan oleh tim penanggulangan bencana, pada malam hari memang dilarang melakukan pencarian korban di tengah laut, karena pertimbangan risiko kecelakaan.
Sementara itu, pada pencarian hari pertama tersebut, pihak BPBD Pemkab Pamekasan melibatkan sebanyak 10 orang personel, gabungan dari BPBD, TNI dan Polri, serta tim relawan penanggulangan bencana.
Budi menjelaskan, laporan adanya nelayan hilang itu diterima Tim BPBD Pemkab Pamekasan Minggu (20/10) malam, sekitar pukul 19.30 WIB.
Namun, sambung dia, karena waktunya sudah malam, maka pencarian ditunda, sehingga pencarian dimulai Senin (21/10/2019) pagi.
Pencarian nelayan hilang kali ini menggunakan perahu nelayan dengan menelusuri sepanjang pesisir Pantai Padelegan. Para nelayan di Desa Padelegan ini juga ikut melakukan pencarian bersama BPBD Pemkab Pamekasan.
Sementara itu, nelayan asal Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, yang dilaporkan hilang itu bernama Muhdar. Ia ditemukan hilang, karena hanya ditemukan perahunya sedang mengapung, dan tidak ada orangnya.
Nelayan yang menemukan itu, langsung melaporkan ke aparat desa setempat dan aparat desa melaporkan ke BPBD Pemkab Pamekasan.