Jember (ANTARA) - Ketua Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur Daerah Jember Iriane Chairini Megawati mengatakan perkembangan batik di Kabupaten Jember terus tumbuh dengan pesat, bahkan hampir di semua kecamatan di wilayah setempat memiliki perajin batik yang terus eksis untuk memproduksi kain batik.
"Alhamdulillah perkembangan batik di Jember sangat baik, setidaknya 80 persen dari 31 kecamatan di Jember sudah memiliki perajin batik," katanya saat ditemui di Rumah Batik Rolla Jember, Rabu.
Menurut ia, hampir sebagian besar kecamatan di Jember memiliki sentra batik seperti Kecamatan Sumberjambe, Jombang, Ambulu, dan Mayang, karena ada kebijakan dari pemerintah daerah untuk menggunakan batik khas Jember, sehingga warga Jember yang belum menggunakan batik khas Jember belum bisa disebut sebagai warga Kabupaten Jember.
"Motif batik yang sudah menjadi ikon Jember yakni tembakau, namun seiring perkembangan zaman banyak motif-motif baru yang muncul dari produk khas Jember seperti kopi, kakao, dan edamame yang sudah menjadi komoditas ekspor ke beberapa negara," tuturnya.
Iriane yang juga pengusaha batik Rolla mengatakan banyak konsumen yang membeli kain batik karena motifnya yang bagus, sehingga motif batik tidak boleh monoton dari waktu ke waktu, bahkan di rumah produksi Batik Rolla selalu menjual batik tulis one design one product, sehingga motif yang dibuat tidak pasaran.
"Biasanya kami membuat satu desain motif batik tulis maksimal untuk dua potong kain saja, bahkan hingga kini sudah lebih 3.000 desain motif batik yang kami produksi di Rumah Batik Rolla untuk para konsumen," katanya.
Dalam rangka Hari Batik Nasional, pihaknya akan menggelar berbagai kegiatan yang bertema "Melestarikan Berkain Batik Indonesia" yang merupakan kerja sama Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Jember bersama Bakorwil V pada 27 Oktober 2019 di GOR Perjuangan Politeknik Negeri Jember.
"Kegiatan itu akan melibatkan tujuh kabupaten/kota di Bakorwil V yakni Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Probolinggo yang akan menampilkan produk UMKM masing-masing daerah, terutama kain batik," ucap Ketua Dharma Wanita Persatuan Jember itu.
Dalam momentum Hari Batik Nasional, ia berharap semua perajin batik di Jember bersatu untuk memajukan Kabupaten Jember melalui batik, sehingga kain batik Jember dilirik pasar nasional hingga internasional karena kualitas batik Jember tidak kalah dengan batik lainnya.
Di Jember, perajin batik tumbuh hampir di semua kecamatan
Rabu, 2 Oktober 2019 15:06 WIB