Surabaya (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memastikan sudah tidak ada lagi penumpang maupun awak kapal yang menjadi korban kebakaran Kapal Motor (KM) Santika Nusantara di laut sekitar perairan Masalembu, Jawa Timur.
Deputi Operasi Pencarian dan Pertolongan serta Kesiapsiagaan Basarnas Mayor Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto menginformasikan posisi bangkai KM Santika Nusantara sekarang telah bergeser akibat terseret arus dan gelombang sejauh 145 mil laut ke arah barat dari posisi semula terbakar di perairan Masalembu.
"Tadi saya ikut melakukan penyisiran bersama tim SAR gabungan untuk mencari korban barangkali ada yang tersisa. Menurut pantauan kami sudah bersih atau tidak ada lagi korban yang berada di laut," katanya kepada wartawan di Surabaya, usai melakukan penyisiran korban menggunakan pesawat CN 235 milik TNI AL, Senin sore.
Khususnya di sekitar bangkai KM Santika Nusantara, Nugroho mengungkapkan hanya terlihat asap yang masih mengepul.
"Terhadap bangkai KM Santika Nusantara, kami perintahkan kepada perusahaan pemilik kapal agar segera menyeret ke wilayah pantai menggunakan Tug Boat untuk segera dilakukan pendinginan," ujarnya.
Setelah dilakukan pendinginan, Nugroho menandaskan petugas Basarnas bersama tim SAR gabungan akan menyusuri bangkai KM Santika Nusantara untuk memastikan apakah masih ada korban yang terjebak di dalam kapal.
Baca juga: Basarnas: Jumlah korban kapal terbakar dievakuasi melebihi manifes
Baca juga: Nelayan Lamongan selamatkan dua penumpang KM Santika Nusantara
KM Santika Nusantara terbakar di perairan Masalembu pada Kamis (22/8) malam sekitar pukul 20.45 WIB, saat sedang berlayar dari Surabaya menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Kapal jenis roll on - roll off (roro) itu, selain dilaporkan memuat 277 penumpang beserta awak kapal (person on board), juga memuat 90 unit kendaraan berbagai jenis.
Sejauh ini, Basarnas bersama tim SAR gabungan telah mengevakuasi sebanyak 311 orang, termasuk tiga orang di antaranya meninggal dunia.
Pantauan di Pos Komando (Posko) Operasi SAR Basarnas di Terminal Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, hingga Senin petang sejumlah orang masih menunggu karena anggota keluarganya yang diketahui sebagai penumpang KM Santika Nusantara belum teridentifikasi.
Nugroho memastikan, mengingat jumlah korban yang telah dievakuasi ternyata jauh lebih banyak dari data person on board KM Santika Nusantara, Basarnas bersama tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian. "Sesuai prosedur, pencarian korban kami lakukan selama tujuh hari terhitung sejak awal kejadian," ujarnya.
Baca juga: Basarnas evakuasi 303 penumpang KM Santika Nusantara
Baca juga: Legislator: Pelabuhan perlu peralatan sinar X periksa muatan truk
Basarnas: Tidak ada lagi korban KM Santika Nusantara di laut
Senin, 26 Agustus 2019 18:54 WIB
Sesuai prosedur, pencarian korban kami lakukan selama tujuh hari terhitung sejak awal kejadian