Surabaya (ANTARA) - Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur Saifullah Yusuf menyesalkan dugaan aksi pencabulan yang dilakukan salah seorang pembina pramuka di Surabaya.
"Saya dan Kwartir Daerah Jawa Timur juga mengutuk keras perbuatan oknum pembina pramuka ini," ujarnya, kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan menyusul penangkapan oknum pembina pramuka berinisial RSS (30) oleh Polda Jawa Timur. Si oknum pembina ini diduga telah mencabuli belasan anak laki-laki di bawah umur.
Menurut dia, sebagai seorang pembina pramuka maka apa yang dilakukan pelaku sangat bertentangan dengan Dasa Dharma Pramuka, khususnya ke-10, yaitu "Suci Dalam Pikiran, Perkataan dan Perbuatan".
Yusuf juga mendesak kwartir cabang Pramuka dan sekolah memberhentikan yang bersangkutan dari profesinya sebagai pembina pramuka di sekolah.
"Jika dia bersertifikat maka harus dicabut, sebab telah mencoreng nama baik Pramuka," ucap dia. Ia juga berharap yang bersangkuta segera diproses hukum.
Baca juga: Polisi tangkap pembina pramuka SD-SMP cabuli belasan anak
Sekadar diketahui, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Frans Mangera, berkata jumlah korban pencabulan RSS mencapai 15 anak laki-laki.
Saat ini polisi masih mendalami fakta baru karena diduga ada korban tambahan, sedangkan untuk korban yang sudah melapor diberikan pendampingan oleh ahli psikologi.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat pasal 80 dan/atau pasal 82 UU Nomor 17/2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukumannya 3,5 tahun penjara.
Ketua Kwarda Pramuka Jatim sesalkan pencabulan oleh oknum pembina
Selasa, 23 Juli 2019 21:22 WIB