Banyuwangi (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry bakal mengembangkan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi ikon baru untuk menarik wisatawan, dan pelabuhan penyeberangan Jawa-Bali itu akan disulap menjadi pelabuhan digital dengan berbagai modernisasi pelayanan yang mengandalkan instrument teknologi.
"Beberapa waktu lalu kami bertemu Dirut ASDP. Kami membahas rencana pengembangan Pelabuhan Ketapang, baik dari segi layanan publiknya atau aspek bisnisnya. ASDP ingin ingin mengubah "wajah" pelabuhan yang merupakan pintu gerbang sisi laut Banyuwangi sebagai daya tarik wisata," ujar Anas di Banyuwangi, Selasa.
Bupati Anas merespons positif pengembangan yang bakal digarap ASDP tersebut, karena akan menjadi daya tarik wisata baru dan konsepnya sangat bagus.
"Akan dahsyat karena seiring dengan penuntasan Tol Trans Jawa sampai Banyuwangi yang jalurnya direncanakan searah dengan Pelabuhan Ketapang. Juga sejalan dengan Museum Kereta Api yang dalam proses persiapan pembangunan oleh BUMN PT INKA," paparnya seraya menambahkan bahwa hal itu merupakan wujud BUMN hadir untuk negeri yang mampu mengungkit ekonomi daerah.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi sebelumnya mengatakan, pengembangan pelabuhan tersebut bakal dilakukan secara menyeluruh, dari sisi pelayanan maupun konsepnya sebagai destinasi.
Dari sisi pelayanan, menurut ia, bakal dilakukan digitalisasi seperti "automatic ticketing", selain jalur pemesanan via daring, ASDP bakal menyiapkan tempat "check-in" mobil sebelum masuk ke pelabuhan, dan sehingga ketika sampai pelabuhan, lewat sistem digital, mobil bisa langsung cepat terangkut ke kapal dan pelayanan bisa lebih cepat.
"Kami sudah hitung, ini akan jauh lebih cepat. Hitungannya pelayanan penumpang atau mobil masuk cukup sekian detik, karena digital semua," tuturnya.
Dari sisi infrastruktur, Pelabuhan Ketapang bakal direnovasi menajdi daya tarik pariwisata dan model bangunan dan berbagai fasilitas penunjang didesain sedemikian rupa untuk menyambut wisatawan yang trennya naik di Banyuwangi.
Dengan makin lancarnya jalur transportasi lewat Tol Trans Jawa sampai Banyuwangi maka akan terjadi peningkatan orang bepergian jarak jauh dengan mobil. Untuk itu, lanjutnya, pihaknya ingin memastikan pelabuhan ikut berkontribusi dalam pengembangan pariwisata daerah.
"Ketika sektor pariwisata naik, kita harus menyelaraskan ke arah itu, salah satunya dengan membangun infrastruktur yang bisa menarik wisatawan," ujarnya.
Ia menambahkan, Bandara Banyuwangi, pendopo dan bangunan berarsitektur lainnya menjadi contoh bagi ASDP untuk membangun infrastruktur di Pelabuhan Ketapang.
"Setelah diskusi kemarin, akan kami matangkan lagi secara final di internal kami. Intinya kami ingin mengembangkan wajah baru ASDP lewat dengan membangun pelabuhan yang akan menjadi daya tarik bagi wisatawan," katanya.
Sepanjang tahun 2018, total ada 13,4 juta penumpang pada jalur penyeberangan Banyuwangi-Bali, dan 2,5 juta kendaraan roda empat. (*)