Surabaya (ANTARA) - Putra sulung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Fuad Bernardi, beberapa hari ini terlihat sibuk menemui para tamu yang membesuk ibunya, yang dirawat di rumah sakit.
Risma secara intensif dirawat di ruang ICU Gedung Pusat Bedah Terpadu (GBPT) RSUD dr. Soetomo Surabaya karena mag dan asma yang dideritanya.
Tidak hanya tamu dari kalangan kerabat dan handai taulan yang datang menjenguk, melainkan juga para pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya, anggota DPRD Surabaya, politikus, hingga warga dan simpatisan. Mereka datang memberikan dukungan doa dan semangat agar Risma cepat sembuh dan bisa beraktivitas seperti sedia kala.
Salah satu tamu penting yang membesuk Wali Kota Risma di RSUD Soetomo, Jumat (28/6), adalah Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) beserta istri, Mufidah Jusuf Kalla, didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak dan istri, Arumi Bachsin.
Fuad yang menerima kedatangan JK beserta rombongan di Ruang ICU mengatakan ibundanya sempat berkomunikasi dengan JK melalui tulisan. "Alhamdulillah sudah bisa komunikasi. Namun, komunikasi baru bisa lewat tulisan karena di mulut masih ada ventilator," kata Fuad.
Fuad mengaku tidak banyak yang diobrolkan antara JK dengan Risma dalam kunjungannya sekitar 15 menit itu, melainkan hanya menceritakan perihal perkembangan kondisi kesehatan orang nomor satu di Surabaya itu. Risma tampak menunjukkan respons kegembiraan saat mendapat kunjungan Wapres Jusuf Kalla.
"Saya melihat ibu sempat senyum gembira dan bilang terima kasih kepada pak JK karena sudah bersedia datang," ujarnya.
Pada kesempatan itu JK juga mendoakan wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu, segera sembuh dan kembali memimpin pemerintahan di "Kota Pahlawan" itu. Ada secercah harapan Risma bisa keluar dari rumah sakit dalam waktu dekat ini.
Kondisi kesehatan Risma yang semakin membaik itu diamini Dirut RSUD Soetomo Dr. Joni Wahyuhadi, dr, Sp.BS(K). Ia mengatakan progres kondisi kesehatan Risma tiap hari semakin membaik.
Hal itu terlihat dari membaiknya fungsi-fungsi organ, seperti halnya paru-parunya yang sebelumnya sempat bermasalah, pelan-pelan membaik, sedangkan pemeriksaan darah juga menunjukkan perbaikan signifikan.
Saat ini, tim dokter RSUD dr. Soetomo mulai melakukan "weaning" (penyapihan) atau pelepasan alat bantu pernapasan secara bertahap. Alat bantu pernafasan akan dilepas total pada Sabtu ini apabila sudah tidak ada gangguan napas lagi.
Joni juga mengatakan Risma sudah bisa berkomunikasi. Hanya saja, karena masih memakai alat bantu medis, maka berkomunikasi dilakukan Risma dengan menulis pesan di kertas.
Perkembangan perbaikan kesehatan Risma lebih cepat dari target pasien yang biasanya butuh analisa satu minggu di ICU.
Menurut dia, hal tersebut juga berkat doa seluruh masyarakat dan dukungan dari semua pihak.
Dari pantauan parameter darah, jantung, paru-paru yang dilakukan tim dokter, semuanya menunjukkan perbaikan signifikan.
Bisa jadi, menruut Joni, karena kumannya sudah dilakukan terapi sehingga saat ini tinggal akuraturiumnya yang kurang-kurang, misal kadar kalsiumnya, kadar gulanya sudah betul ke batas normal.
"Alhamdulillah. Yang jelas semuanya cukup cepat," katanya.
Hal ini, tentunya akan terus dipantau oleh belasan dokter spesialis yang ditugaskan menangani kondisi kesehatan Risma, di antaranya dokter anestesi, dokter penyakit dalam, dokter mikrobiologi, dokter jantung, dokter radiologi, dan dokter patologi.
Drop
Pada Selasa (25/6) pagi, orang nomor satu di "Kota Pahlawan" itu tiba-tiba drop atau mengalami penurunan kondisi kesehatan sehingga harus dilarikan ke RSUD Soewandhie Surabaya untuk mendapatkan perawatan intensif.
Sejumlah orang dekatnya maupun pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya menyatakan Wali Kota Risma kelelahan setelah sebelumnya kerja bakti, bersih-bersih di sekitar kawasan Tugu Pahlawan.
"Iya tadi pagi dibawa ke RSUD Shoewandhie, cuma kecapaian," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya M. Fikser saat itu.
Ia mengatakan Risma diketahui drop saat berangkat ke Jakarta untuk presentasi di Indonesia Acrative Next Index. Atas kondisinya tersebut, Risma langsung dibawa ke RSUD Shoewandhie.
Ia menjelaskan tidak ada yang mengkhawatirkan atas kondisi yang dialami Risma saat itu. Sesuai keterangan dokter, Risma hanya diminta untuk banyak istirahat.
Namun, pada Selasa (25/6) malam, kondisi Risma belum membaik sehingga harus dirujuk ke RSUD dr. Soetomo Surabaya. Hingga saat itu, belum diketahui secara pasti penyakit apa sebenarnya yang dialami Risma.
Namun, sejumlah pesan berantai mulai bermunculan dan menjadi viral di media sosial Whatsapp pada saat itu. Pesan itu, menyebut sakitnya Wali Kota Risma dirujuk ke RSUD Soetomo pukul 19.15 WIB, Selasa (25/6), dalam keadaan tidak sadar.
Isi dari pesan berantai yang juga diterima ANTARA tersebut berbunyi "Breaking news, Ibu Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya) sejak kemarin dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo untuk dilakukan pemasangan ventilator. Bu Wali terkena pneumonia + acute lung injury + edema paru/ Rabu malam jam 19.15 di ICU GBPT tidak sadarlan diri,". Istilah medis tersebut bisa dikatakan Risma mengalami infeksi paru, ada edema paru atau pembengkakan paru, serta sempat kritis.
Adanya kabar tersebut direaksi cepat oleh Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser. Ia pun menggelar jumpa pers bersama Dirut RSUD Soetomo Dr. Joni Wahyuhadi, dr, Sp.BS(K) dan Kepala Rawat Intensif dan Reanimasi ICU Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD dr. Soetomo, Dr. Hardiono, dr., Sp.An. KIC. KAKV di rumah sakit setempat pada Kamis (27/6).
Fikser menyesalkan hoaks yang banyak beredar dan membuat bingung warga Surabaya tentang kondisi terakhir Risma.
"Saya sampaikan itu tidak, tidak benar. Bila ada informasi yang beredar yang bukan berasal dari kami, maka kami mohon temen-teman wartawan untuk cek atau klarifikasi kembali terkait informasi yang beredar," ujarnya.
Hardiono menyatakan kondisi kesehatan Wali Kota Risma cukup stabil, di mana bisa dilihat trennya membaik atau dapat dilihat dari pernapasan.
Ibaratnya, lanjut dia, waktu awal pasien diberikan oksigen 100 persen, namun sekarang diberikan 60 persen.
Selama dirawat di ruang ICU, Risma diberikan alat bantu pernafasan. Hanya saja, dengan dipasang alat-alat pernapasan tersebut membuat pasien tidak nyaman.
"Agar pasien merasa nyaman, maka beliau kita tenangkan. Tapi hari ini sudah kontak dengan Bapak Djoko (Suami Risma, Djoko Saptoadji, red.). Semua fungsi organnya baik, jantungnya bagus, fungsi ginjalnya bagus, dan fungsi saluran pencernannnya bagus," katanya.
Secara umum, kata dia, semua pasien yang dirawat di ICU baik di RSUD dr.Soetomo atau maupun rumah sakit lainnya, dalam kondisi yang diperlukan "support" fungsi organ.
"Tadi sudah disampaikan, namanya pasien di ICU memang kita berusaha mempertahankan stabil, tapi kita tidak bisa mendeteksi kalau terjadi suatu perubahan. Tapi di ICU dipantau 24 jam terus menerus. Memang standarnya di ICU, satu perawat menangani satu pasien. Setiap perubahan apapun itu segera terdeteksi," ujarnya.
Terima kasih
Pihak keluarga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak terkait, khususnya warga "Kota Pahlawan" itu yang telah memberikan dukungan doa atas kesembuahan Risma.
"Kami mewakili pihak keluarga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak dan masyarakat Surabaya yang telah memberikan dukungan doa atas kesembuhan Bu Risma," kata Fikser.
Menurut dia, kondisi Wali Kota Risma saat ini menunjukkan progres semakin membaik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Hal itu ditunjukkan sudah adanya komuniaksi antara Wali Kota Risma dengan pihak keluarga.
Sesuai SOP di ICU RSUD Soetomo, setiap pasien mendapatkan penanganan intensif oleh dokter setempat, sehingga belum bisa dijenguk oleh siapa pun. Wali Kota Risma membutuhkan waktu yang cukup untuk bisa istirahat secara berkualitas.
Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana meminta seluruh warga setempat ikut mendoakan kesembuhan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Saya atas nama wakil wali kota dan keluarga besar PDI Perjuangan memohon warga Surabaya mendoakan Bu Risma agar cepat sembuh dan kembali bekerja seperti biasanya," katanya.
Hal sama juga diucapkan Ketua DPRD Kota Surabaya Armudji. Ia menilai kinerja Pemerintah Kota Surabaya tidak terganggu meski saat ini Wali Kota Risma menjalani perawatan.
"Bu Risma kinerjanya cukup baik dan semua sudah terencana. Timnya di Pemkot Surabaya sudah bisa menjalankan dengan sendirinya," katanya.
Untuk itu, selaku pribadi dan atas nama lembaga di DPRD Surabaya, dirinya mendoakan agar Wali Kota Risma cepat sembuh dan bisa beraktivitas seperti sedia kala. (*)