Tulungagung (ANTARA) - Ratusan pendaftar calon siswa baru di sejumlah SMP Negeri Tulungagung, Jawa Timur, terdeteksi berjarak ribuan kilometer karena salah melampirkan data azimuth atau titik ordinat alamat domisili rumah yang direkomendasikan sekolah asal.
Pantauan berdasar data penerimaan siswa baru dari jalur zonasi yang dirilis di situs ppdb.tulungagung.net, beberapa siswa bahkan terdeteksi berdomisli hingga radius 17,8 ribu kilometer.
Siswa atas nama Tio Ahmad Dani asal Desa Punjul, Kecamatan Karangrejo itu terdaftar di SMPN 2 Karangrejo. Alamat desa asalnya dengan sekolah harusnya tidak lebih dari dua kilometer.
Namun karena salah input data azimuth, siswa ini seolah terdaftar berasal dari luar negeri.
Kepala SMPN 3 Tulungagung Amri mengakui kesalahan data azimut terjadi di hampir semua sekolah, termasuk di tempatnya mengajar.
Banyak calon siswa dan wali siswa yang membawa surat keterangan domisili dari sekolah asal namun dengan data azimuth yang keliru.
"Akibatnya banyak siswa yang terdeteksi seolah beralamat domisili di ribuan kilometer dari SMPN 3 Tulungagung. Misal ada yang terbaca (data azimuth-nya) berada di Samudera Hindia, Pantai Sine hingga paling jauh di sini 11 ribu kilometer. Kalau di logika saja kan tidak mungkin," kata Kepala SMPN 3 Tulungagung Amri.
Setelah dibaca dan diteliti oleh tim teknis PPDB daring, kata Amri, diketahui bahwa data ordinat yang dilampirkan sekolah asal dalam surat keterangan domisili siswa keliru.
Kesalahan ini fakta. Sebab menurut Amri, kesalahan menulis angka satu (1) derajat saja dalam ilmu geografi, itu selisih jaraknya mencapai 111 kilometer.
"Untuk itu proses entry (memasukkan data ke sistem tabulasi pendaftaran) sementara kami hentikan dulu. Kami akan cek lagi satu-satu pendaftar yang sudah masuk. Dan yang jaraknya terbaca keliru (azimuth) hingga 11 ribu kilometer, orang tuanya kami panggil untuk diberi kesempatan melakukan perbaikan," katanya.
Baca juga: SMP favorit di Tulungagung diserbu siswa saat PPDB dibuka
Baca juga: Pendaftaran PPDB di Surabaya kembali dibuka
Di SMPN 3 Tulungagung jumlah kuota penerimaan siswa baru dari jalur zonasi disediakan sebanyak 330 kursi, dari total 352 kursi yang disediakan.
Sisanya kuota sekitar 10 persen dialokasikan untuk pendaftar siswa baru dari jalur prestasi dan mutasi.
Pada hari pertama pendaftaran, jumlah pendaftar PPDB daring sudah mencapai 503 siswa. Jumlah pendaftar terpantau menurun drastis pada hari kedua.
Proses penerimaan berkas pendaftaran masih terus dilayani, namun untuk input atau entry data berkaitan dengan jarak (zonasi) dan pemerataan pendukung lain sementara dihentikan karena panitia masih fokus melakukan verifikasi kesalahan data azimuth para calon peserta didik lain yang sudah masuk pada hari pertama.
"Data entry yang pendaftaran hari pertama saja masih ada sekitar 150-an belum kami masukkan (entry) demi memastikan validitas calon siswa yang mendaftar jalur zonasi," kata Amri.