Surabaya (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan mengungkapkan Tim Inafis menemukan puluhan botol bom molotov yang belum terpakai di sekitar Mapolsek Tambelangan, Sampang, yang ludes dibakar massa pada Rabu (22/5) malam.
"Ditemukan banyak botol bom molotov yang dilempar dari luar pagar, botol itu berisi bensin. Kemudian ditemukan kurang lebih 30 botol bom molotov yang belum dipakai, ditemukan di TKP, di luar Polsek," kata Luki ditemui di Mapolda Jatim, di Surabaya, Kamis.
Selain puluhan bom molotov, juga ada belasan kendaraan yang ludes akibat pembakaran kantor Polsek Tambelangan.
"Kami lihat langsung ke lokasi, memang Mapolsek itu habis terbakar. Terus ada mobil dinas dua yang terbakar, motor dinas, ada 10 kendaraan pribadi, dan ada satu mobil masyarakat yang dititip di sana yang ikut terbakar habis," kata Luki.
Jenderal bintang dua itu menegaskan, peristiwa tersebut tidak sampai memakan korban, baik dari aparat kepolisian maupun massa yang melakukan penyerangan. Meskipun sempat ada salah seorang dari kelompok massa yang hendak menyerang polisi. Namun massa tersebut bisa dihalau dan polisi bisa diselamatkan.
"Alhamdulillah tidak ada korban baik itu anggota maupun masyarakat. Namun ada salah satu masyarakat yang menyerang seorang anggota tapi berhasil dikeluarkan tembakan kalau gak salah kena tangannya, keserempet aja. Anggota tersebut berhasil diselamatkan," ujarnya.
Sebelumnya, Kantor Polsek Tambelangan, Sampang, Jawa Timur, dibakar massa. Pembakaran terjadi pada Rabu, (22/5) malam, tepatnya ekitar pukul 22.00 WIB.
Pembakaran berawal dari adanya sekelompok massa yang datang secara tiba-tiba ke Mapolsek Tambelangan, Sampang.
Massa itu selanjutnya melempari kantor mapolsek dengan menggunakan batu. Polisi berupaya memberikan pengertian dan melarang mereka berbuat anarkis, namun tidak diindahkan. Dalam hitungan menit, jumlah massa semakin banyak dan semakin bringas, hingga akhirnya terjadi pembakaran.