Sidoarjo (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT PATPH) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur mengembangkan buah melon varietas Golden Langkawi dengan model pengairan tetes, sehingga menghemat biaya irigasi dan mengurangi penggunaan pestisida.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Hadir Sulistyo, di Sidoarjo Rabu, mengatakan dengan irigasi model tetes akan mengurangi biaya tenaga kerja untuk melakukan penyiraman.
"Pada "screen house" seluas kurang lebih 3.200 meter persegi mampu ditanami sebanyak 3.412 tanaman buah melon," katanya di sela kegiatan panen buah melon bersama dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, di Lebo Sidoarjo, Jawa Timur.
Ia mengemukakan, rata rata untuk setiap buah melon yang dipanen memiliki berat sekitar 2 kilogram, dengan bentuk yang bervariasi seperti bulat, kota dan juga bentuk hati.
"Saat ini melon hasil produksi UPT PATPH memiliki sertifikasi Prima 3 dan sudah dipasarkan di sejumlah pasar modern seperti toko buah Hokky, Ttansmart dan juga di CV sewu seger," katanya.
Ia menjelaskan, saat ini di kebun Lebo juga terus dikembangkan menjadi tempat edukasi bagi yang ingin belajar tentang pertanian juga menjadi tempat agrowisata yang banyak dikunjungi oleh pelajar, mahasiswa dan juga masyarakat umum.
"Sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan agrowisata, kami juga menyediakan tempat ini sebagai sarana out bond," katanya.
Ia menambahkan, terdapat beberapa jenis pelayanan publik yang dilakukan oleh UPT.PATPH yaitu uji tanah, edukasi pertanian melalui agrowisata, magang kerja lapangan bagi pelajar dan mahasiswa serta jasa konsultasi agribisnis.
"Kami juga mengelola 8 kebun di antaranya adalah kebun Lebo yang berfungsi sebagai kantor UPT.PATPH dengan areal sekitar 6 hektare, dengan pertanaman utamanya adalah tanaman hortikultura," katanya.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong kepada Dinas Pertanian dalam hal ini UPT Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk terus melakukan inovasi buah melon varietas Golden Langkawi, sebagai upaya pemenuhan pasar kelas menengah atas.
"Dulu buah melon bentuknya bulat, kini bisa terus dikembangkan menjadi berbagai bentuk seperti kotak, dan juga dalam bentuk hati," katanya di sela panen buah melon di UPT Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, di Lebo, Sidoarjo, Jatim. (*)