Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun berencana meminta tambahan pasokan bawang putih ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur guna menghadapi momentum bulan Ramadhan, seiring naiknya harga komoditas tersebut di pasaran.
Sekretaris Daerah Kota Madiun Rusdiyato mengatakan bahwa permintaan tambahan pasokan tersebut dilakukan untuk menjaga stok bawang putih di Kota Madiun, mengingat wilayah setempat bukan sentra produksi, sedangkan kebutuhannya cenderung naik.
"Kebutuhan bawang putih kita sebanyak 4 ton. Kita mintakan bantuan pasokan empat kali lipatnya sebanyak 16 ton untuk mencukupi kebutuhan pasar," ujarnya saat memimpin Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Madiun di ruang 13 Balai Kota Madiun, Rabu.
Menurut dia, meski bulan puasa namun kebutuhan pokok malah mengalami kenaikan. Terutama, beras, minyak goreng, telur, tepung, daging, sayuran, dan bumbu-bumbuan. Salah satu faktor yang memengaruhi kenaikan adalah kurangnya pasokan di pasaran.
Adapun permintaan bantuan stok ke Pemprov Jatim tersebut merupakan salah satu strategi untuk menjaga pasokan komoditas bawang putih di pasaran.
Dengan stok yang melimpah di pasaran, diharapkan harga bawang putih akan turun, sehingga laju inflasi daerah dapat ditekan.
Selain menambah pasokan, selama Ramadhan nanti, TPID Kota Madiun juga akan rutin menggelar operasi pasar. Tujuannya, mengantisipasi penimbunan barang dan mengantisipasi lonjakan permintaan pasar.
Selain itu, Pemkot Madiun juga akan menggelar sosialisasi maupun "talk show" sesuai rekomendasi dari Bank Indonesia.
Seperti diketahui, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Madiun mulai mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadhan. Kenaikan paling signifikan terjadi untuk komoditas bawang putih dan bawang merah.
Harga bawang putih di pasar tradisional Kota Madiun mencapai Rp45.000 per kilogram. Harga tersebut naik bertahap dari harga normal di kisaran Rp15.000 hingga Rp20.000 per kilogram. Sedangkan harga bawang merah mencapai Rp40.000 per kilogram dari biasanya Rp18.000 per kilogram.