Jember (Antara Jatim) - Pasokan bawang putih impor dari China melimpah di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Jember, Jawa Timur akibat kelangkaan bawang putih lokal yang kini harganya merangkak naik hingga menembus Rp50.000 per kilogram.
"Memang benar pasokan bawang putih impor 'membanjiri' pasar tradisional di Jember berdasarkan pantauan petugas di lapangan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember Anas Ma'ruf di Jember, Sabtu.
Menurutnya pasokan bawang putih lokal menipis dan barangnya hampir tidak ada, sehingga banyak pedagang yang mendapatkan pasokan bawang putih impor dari sejumlah pengepul komoditas bumbu dapur.
"Harga bawang putih perlahan-lahan merangkak naik akibat pasokan yang berkurang dari petani, sedangkan permintaan stabil atau meningkat karena banyaknya hajatan dan peringatan hari keagamaan," tuturnya.
Ia mengatakan tingginya harga bawang putih sudah diantisipasi oleh pihak Bulog Jember dengan melakukan gerakan stabilisasi harga (GSP) yang menjual juga komoditas bawang putih dengan sejumlah sasaran di lima titik setiap harinya.
"Kelangkaan bawang putih lokal dari petani menyebabkan pasokan bawang putih impor masuk ke sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Jember dan harganya juga masih di kisaran Rp45.000 hingga Rp50.000 per kilogram," katanya.
Anas mengatakan "banjir"nya pasokan bawang putih impor tersebut tidak hanya terjadi di pasar induk tradisional di kawasan kota, namun sudah merambah di tingkat pasar tradisional kecamatan.
"Dalam waktu dekat pemerintah akan membuat regulasi dan kebijakan tentang tata niaga penjualan bawang putih impor yang akan dibahas oleh Menteri Perdagangan dengan Menteri Pertanian, sehingga pasokan impor harus melalui persetujuan Menteri Pertanian," ujarnya.
Pantauan di Pasar Tanjung Jember harga bawang putih masif fluktuatif dan cenderung tinggi di kisaran Rp44.000 hingga Rp46.000 per kilogram, namun stok bawang putih impor tersebut melimpah di pasar induk tradisional terbesar di Jember itu.(*)