Sidoarjo (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo, Jawa Timur Kombes Zain Dwi N memastikan tidak ada penolakan pelaksanaan pemilihan umum yang dilakukan oleh warga Syiah Sampang yang mengungsi di Rusun Jamundo, Sidoarjo, Jawa Timur.
"Tidak ada penolakan, hanya komunikasi belum pas tadinya, sehingga saat ada komunikasi bagus dan dengan pengamanan, mereka menyalurkan hak suara mereka masing-masing," kata Kapolres di sela melakukan insepksi pengamanan di Rusun Jamundo, Sidoarjo, Rabu.
Ia mengemukakan, masyarakat yang ada di rumah susun itu juga bebas memilih sesuai dengan hati nuraninya masing-masing dan juga tidak ada intervensi dari pihak mana pun.
"Tidak ada penolakan, tidak ada. Selain itu, juga ada Gakkumdu untuk pengamanan dan pengawasan," katanya lagi.
Ia mengungkapkan, sesuai dengan aturan KPU, pemilihan akan tetap berlangsung meskipun sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB sampai dengan antrean yang mencoblos selesai.
"Sesuai aturannya memang seperti itu," katanya pula.
Di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 21 Jemundo, Sidoarjo, terdapat 234 orang warga Syiah Sampang yang masuk dalam daftar pemilih tetap dan berhak untuk mengikuti pemilihan umum.
Di TPS tersebut, warga berhak untuk menggunakan hak suaranya untuk memilih anggota DPD Jatim dan juga pemilihan presiden saja.
Ketua KPPS 21 Ulumudin Mughiez mengatakan, pihaknya masih belum bisa memberikan komentar banyak terkait dengan partisipasi pemilih pada pemilihan umum ini.
"Saat ini saya masih tugas, nanti saja ya," katanya.
Pemilihan umum serentak digelar 17 April 2019, yakni memilih anggota DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, DPR RI, DPD serta presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.
Pemilihan Presiden diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma’ruf Amin nomor urut 01, serta Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno nomor urut 02.
Polresta Sidoarjo: tak ada penolakan warga Syiah Sampang mencoblos
Rabu, 17 April 2019 13:23 WIB
Tidak ada penolakan, tidak ada