Madura Raya (ANTARA) - Bupati Sampang Slamet Junaidi dan Wakil Bupati Abdullah Hidayat menyambut kedatangan penyintas ajaran Islam Syiah asal kabupaten itu dari Rusunawa Jemundo Sidoarjo di pendopo setempat, Kamis.
"Selamat datang dan kembali ke Sampang. Dan, niat menyelesaikan konflik Syiah atau memulangkan penyintas warga Sampang dari Jemundo merupakan komitmen kami bagaimana memanusiakan manusia," kata Bupati.
Bupati menjelaskan upaya untuk menyelesaikan konflik Syiah oleh Pemkab Sampang dan Pemprov Jatim sebenarnya sudah berjalan lama.
Pada akhirnya tercapai kesepakatan antara pemerintah, tokoh masyarakat, ulama setelah penganut ajaran Islam Syiah tersebut kembali menganut paham Sunni.
"Saya selaku pribadi dan selaku Bupati Sampang merasa bahagia, karena konflik yang telah berlangsung lama ini bisa berakhir damai," ucapnya.
Total jumlah pengungsi korban konflik sosial penganut ajaran Islam Syiah asal Kabupaten Sampang, yang mengungsi di Rusunawa Puspa Agro, Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo sebanyak 265 orang.
Pengungsi terdiri dari 62 kepala keluarga dan kepulangan kali ini merupakan gelombang kedua, yang diantar menggunakan empat armada bus menuju pendopo dengan pengawalan petugas.
Para pengungsi ini merupakan warga Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Bluruan, Kecamatan Karang Penang, Sampang, Madura.
Perinciannya, dari Desa Karang Gayam terdiri dari 29 kepala keluarga dengan jumlah 135 jiwa, sedangkan dari Desa Bluruan sebanyak 33 kepala keluarga yang terdiri 130 jiwa.
"Masih ada limakepala keluarga di Rusunawa Puspa Agro Jemundo belum bisa dipulangkan karena masih terkendala administrasi, dan mereka segera menyusul," kata Bupati.