Surabaya (ANTARA) - Sedikitnya lima dari 31 kecamatan di Kota Pahlawan, Jawa Timur, dinilai rawan terjadi praktik politik uang menjelang pelaksanaan Pemilihan Legislatif dan Presiden 2019 yang digelar pada Rabu (17/4).
"Kami sudah melakukan survei di 31 kecamatan, hasilnya ada lima kecamatan yang tingkat permisif warga terhadap politik uang tinggi," kata Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Surabaya Agil Akbar kepada Antara di Surabaya, Selasa.
Adapun lima kecamatan yang tingkat permisif warganya masih tinggi terhadap politik uang meliputi Kecamatan Rungkut, Bubutan, Kenjeran, Lakarsantri dan Wonokromo.
Hal sama juga dikatakan Koordinator Divisi Hukum Data dan Informasi, Komisioner Bawaslu Surabaya Yaqub Baliyya. Menurutnya, penentuan kawasan rawan politik uang tersebut dilakukan dengan cara survei dengan sampling tiap-tiap kelurahan sedikitnya enam orang yakni tiga laki-laki dan tiga perempuan.
"Panwaskel (Panitia Penwaslu Kelurahan) mensurvei lalu dikirim ke Bawaslu Surabaya. Data tersebut diolah dan hasilnya di lima kecamatan tersebut banyak yang masih mau menerima uang untuk memilih caleg tertentu," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya menggandeng lembaga pemantau pemilu membentuk Tim Sapu Bersih (Saber) Politik Uang pada Pemilu 2019 ini. Adapun tugas utama tim tersebut adalah melakukan tindakan pencegahan politik uang dengan cara melakukan edukasi kepada masyarakat akan bahaya politik uang terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bawaslu membagi tugas Tim Saber Politik Uang yang dibentuk pada Senin (15/4) malam itu untuk mengawasi dugaan politik uang. Adapun pembagian tersebut meliputi Forum Masyarakat Peduli Jatim (FMPJ) mengawasi wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) 5 khususnya kecamatan Lakarsantri, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengawasi Dapil 4 khususnya Wonokromo.
Sedangkan Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) mengawasi wilayah Dapil 3 terutama Kecamatan Rungkut, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) mengawasi wilayah Dapil 1 khususnya Kecamatan Bubutan dan Forum Santri mengawasi wilayah Dapil 2 terutama Kecamatan Kenjeran. (*)