Blitar (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Kota Blitar, Jawa Timur, masih fokus untuk melakukan pencarian anggota tubuh guru yang menjadi korban mutilasi di Desa Karanggondang, Kabupaten Blitar.
"Kami lakukan penelusuran ulang dari TKP (tempat kejadian perkara) menuju aliran sungai. Ada dam, semacam pemberhentian. Tadi ada juga sampah, kami cari di lokasi tidak ditemukan," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Blitar AKBP Heri Sugiono di Blitar, Jumat.
Ia mengatakan, polisi terus mendalami kasus tersebut. Proses pencarian itu juga melibatkan kepala desa, camat, kapolsek, termasuk Kapolresta Blitar AKBP Adewira Negara Siregar.
Pencarian tersebut, kata dia, sebenarnya juga dilakukan setiap hari setelah penemuan tubuh korban Budi Hartanto, Rabu (3/4). Namun, hingga kini bagian kepala korban juga belum ditemukan.
"Pencarian ini bukan hari ini saja, tapi setiap hari. Dimungkinkan kepala dibuang pelaku ke sungai atau temapt lain. Dan, sungai ini informasinya bermuara di Sungai Brantas, namun di sini ada dam, kalaupun dibuang di sungai dimungkinkan di situ (dam)," kata dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan hingga kini proses pemeriksaan saksi-saksi juga masih terus dilakukan. Secara total ada 14 saksi yang dimintai keterangan.
"Saksi-saksi ada 14 orang. Mereka semua adalah teman dekat dan yang komunikasi terakhir dengan korban," kata dia.
Baca juga: Polda Jatim periksa 13 saksi terkait mayat dalam koper
Baca juga: Temuan mayat di dalam koper gemparkan Blitar
Dalam mengusut perkara ini, Polda Jatim juga turun tangan.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, saat ini polisi tengah bergerak di tempat kejadian perkara (TKP) ditemukannya mayat dalam koper dan menemukan beberapa catatan, seperti sayatan-sayatan bekas luka yang ditinggalkan.
Tim Identifikasi masih bekerja untuk melihat apakah bekas yang ditinggalkan itu menyangkut dengan lamanya tempos waktu meninggalnya korban dengan waktu sayatan itu terjadi.
Sebelumnya, warga digegerkan dengan temuan mayat di dalam koper yang berada di tepi sungai lahar di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Setelah diselidiki, korban adalah Budi Hartanto, seorang guru di SD Banjar Melati II, Kota Kediri. Selain honorer daerah, ia juga guru tari di sebuah sangar tari Kota Kediri.