Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menunggu pusat terkait dengan rencana "groundbreaking" pembangunan bandar udara yang rencananya dibangun di kabupaten ini.
"Ini tinggal menunggu pusat. Kalau kami sudha siap, kapanpun dilaksanakan," kata Wakil Bupati Kediri Masykuri di Kediri, Sabtu.
Ia mengatakan, hingga kini terkait dengan administrasi surat menyurat rencana groundbreaking itu hingga kini juga belum diterima oleh pemkab. Nantinya, jika surat sudah turun, pemkab juga siap untuk membantu.
"Ini belum turun, jika sudah natnti dari sana langsung ada perintah dan jika dilaksanakan kami siap. Artinya, kami siap diperintah kapanpun. Namun, (yang membangun) itu dari pusat," kata dia.
Terkait dengan pembebasan lahan, Wabup mengatakan saat ini tinggal sedikit, sekitar 5 persen, di bawah 50 hektare. Secara keseluruhan untuk kebutuhan rencana pembangunan banda udara tersebut, pembebasan tanah dinilai sudah mencukupi, tinggal groundbreaking yang rencananya dilakukan pada Maret 2019.
Rencana pembangunan bandar udara adalah program dari PT Gudang Garam, Tbk Kediri. Proyek ini sudah menjadi proyek strategis nasional dan rencananya akan menjadi bandara internasional. Rencana itu dilatarbelakangi bahwa Bandara Juanda Surabaya akan melebihi kapasitas pada 2020, sehingga harus dibangun untuk 'runway' atau landas pacu ketiga. Namun, hal itu diduga sulit terealisasi, sebab terkendala dengan pembebasan lahan mengingat tanah perkotaan sehingga terbatas.
Bandara di Kabupaten Kediri nantinya akan dibangun dengan runway seluas 3.200 meter, sehingga pesawat berbadan lebar bisa mendarat. Dengan itu, diharapkan bandara ini bisa menjadi salah satu alternatif kargo, termasuk nantinya untuk memfasilitasi pemberangkatan jamaah umrah.
"Pemkab memfasilitasi karena ini murni dari CSR (Corporate Social Responsibility) Gudang Garam. Ini proyek strategis nasional, karena pada 2020 Bandara Juanda sudah 'overload' sehingga harus membangun 'runway' ketiga, tapi tampaknya tidak bisa. Makanya selain bandara ada tol dari Kertosono-Kediri, jadi pendekatan transportasi," ujarnya.
Wabup juga menambahkan, untuk saat ini rencana tata ruang wilayah (RTRW) sudah dibahas bahkan sudah dikirim ke Provinsi Jatim. Nantinya dari Kabupaten Kediri tinggal menyesuaikan dengan Kota Kediri serta Kabupaten Nganjuk.
Disinggung terkait dengan anggaran untuk pembangunan 'runway', Wabup mengatakan untuk 'runway' yang membangun dari Pemkab Kediri. bahkan pada 2019 ini sudah dianggarkan. Namun, untuk besaran anggaran dirinya tidak terlalu ingat.
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akan membangun bandara di Kediri, Jawa Timur. Bandara itu akan memiliki luas sekitar 457 hektare. Untuk pembangunan, diperkirakan rentang nilai investasi untuk membangun bandara itu antara Rp1-10 triliun. (*)