Sampang (Antaranews Jatim) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagperin) Pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, mencatat 38 industri kecil menengah (IKM) di wilayah itu telah memasarkan hasil produknya secara digital.
"Ke-38 IKM ini terdiri dari berbagai jenis, seperti produk makanan dan minuman, kerajinan batik tulis, kayu ukir dan produksi genting," kata Kepala Disperdagperin Sampang Wahyu Prihartono di Sampang, Selasa.
Wahyu menjelaskan berdasarkan data dinas, di Kabupaten Sampang terdapat 4.500 produk IKM, terdiri dari produk makanan dan minuman, batik, kerajinan tangan, kayu ukir, genting dan semacamnya.
Namun, sambung dia, dari jumlah itu, hanya 38 produk IKM yang menggunakan sistem pemasaran digital dan terdata dalam Sistem Informasi Pelayanan Penyuluhan, Pendampingan, Pengembangan Produk dan Peningkatan Industri Kecil Menengah (SIP6 IKM) Sampang.
"Ini berarti masih ada 4.462 produk yang hingga saat ini masih memasarkan produk hasil kerajinan mereka secara manual," katanya.
Ia menjelaskan hasil produk kerajinan warga Sampang yang dipasarkan secara digital melalui laman SIP6 IKM Sampang itu merupakan produk unggulan yang sudah memiliki merek dan hak paten.
"Ke-38 produk ini meliputi 22 produk makanan dan minuman, 10 genting dan enam batik tulis," katanya
Produk batik tulis yang dipasarkan secara digital itu berasal dari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Banyuates, Kecamatan Jrengik dan Kecamatan Camplong.
Produk makanan dan minuman dari Kecamatan Sampang, sedangkan genting dari Kecamatan Karang Penang dan Kecamatan Sokobanah.
Saat ini, sambung Wahyu, pihaknya terus mendorong para pelaku dan pengusaha IKM di Bangkalan, agar mereka bisa memanfaatkan jaringan internet untuk mempromosikan hasil produksinya.
Sebab, sambung dia, di era global seperti sekarang ini, pemasangan hasil produk tidak cukup hanya dilakukan secara manual, akan tetapi harus dilakukan secara digital dengan memanfaatkan media internet. "Pasar yang ingin kita sasar kan pasar global," katanya.
Selain itu, Pemkab Sampang juga terus mendorong para pelaku IKM yang ada di wilayah itu, meningkatkan kualitas hasil produksinya, agar bisa bersaing dengan pelaku IKM lainnya di berbagai daerah.
"Makanya pembinaan dan pelatihan terus kami lakukan, termasuk teknik pemasangan dan pengelolaan manajemen keuangan," katanya. (*)
Disperdag: 38 IKM Sampang Pasarkan Produk Secara Digital
Selasa, 26 Februari 2019 19:36 WIB