Kota Batu (Antaranews Jatim) - Para pelaku usaha wisata yang mengikuti ajang Nasional Travel Fair 2019 di Kota Batu, Jawa Timur, menyatakan bahwa gelaran tersebut mampu memperluas jejaring bagi sektor industri wisata Indonesia.
Manager Operasional Al Tour and Travel yang berbasis di Jakarta, Aldela, di Kota Batu, Rabu, menyatakan bahwa bagi industri pariwisata di dalam negeri, perluasan jejaring merupakan hal yang sangat penting. Adanya perluasan jejaring itu, maka produk yang akan ditawarkan juga semakin banyak.
"Ajang ini untuk memperluas jaringan, terlebih saya membutuhkan banyak jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Aldela, yang kerap disapa Dela itu.
Menurut Dela, pertemuan tersebut memberikan banyak peluang bagi pengusaha biro perjalanan. Bukan hanya bagi pelaku usaha wisata di Indonesia, namun juga untuk biro perjalanan asal luar negeri bisa memanfaatkan jejaring yang tersedia.
Saat ini, untuk masyarakat Jakarta, destinasi wisata alam dan tematik masih menjadi unggulan, terutama destinasi yang banyak memiliki spot foto atau yang biasa disebut "instagramable". Dela menambahkan, destinasi wisata seperti Jatim Park dan wisata petik apel di Kota Batu, masih menjadi unggulan.
"Wisata tematik pasti menarik untuk wisatawan asal Jakarta. Saya biasa menawarkan petik apel, Jatim Park, dan Gunung Bromo. Mereka lebih cenderung ke wisata alam," kata Dela.
Sementara itu, Pemilik Pasar Seni Hardys Bali Putu Suadnyana mengatakan hal senada. Menurutnya, perluasan jejaring bisa mendorong promosi produk-produk yang sebelumnya hanya dikenal pada level lokal. Dengan semakin luasnya jaringan, maka promosi produk bisa masuk skala nasional, bahkan internasional.
"Event seperti ini membuka jejaring. Ada promosi wisata, itu penting bagi usaha kita," kata Putu, yang memiliki usaha oleh-di Bali itu.
Selama ini, dirinya menggandeng Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk memasok kebutuhan oleh-industri pariwisata Bali. Diharapkan, dengan adanya Nasional Travel Fair 2019, UMKM yang ada di Kota Batu, bisa menambah jumlah produk yang akan dipasarkan di Bali.
"Saya akan mengambil produk UMKM makanan yang ada di Kota Batu, untuk dijual di Bali. Nanti dari Bali, apa yang bisa dijual ke Kota Batu," ujar Putu.
Kota Batu merupakan salah satu destinasi tujuan wisata di Jawa Timur, dengan jumlah kunjungan wisatawan per tahun mencapai 4,6 juta kunjungan. Sehingga, potensi wisata di Kota Apel itu diharapkan mampu memutar roda perekonomian, termasuk menumbuhkan UMKM-UMKM baru yang sehat. (*)
Pengusaha Wisata Perluas Jejaring di Ajang Nasional Travel Fair 2019
Rabu, 20 Februari 2019 16:20 WIB
Ajang ini untuk memperluas jaringan, terlebih saya membutuhkan banyak jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia