Tulungagung (Antaranews Jatim) - RSUD Tulungagung, Jawa Timur menyiapkan puluhan tempat tidur cadangan untuk mengantisipasi terus bertambahnya pasien rawat inap, dampak tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD) sejak dua bulan terakhir.
"Kami mengalami 'over-capasity' juga, dan itu bisa terlihat dari situasi di UGD yang lumayan meluber. Banyak sekali pasien yang antri untuk mendapat kamar," kata staf bagian informasi dan pemasaran RSUD dr Iskak, Tulungagung Mochammad Rifai di Tulungagung, Selasa.
Awal Februari ini menurut Rifai, jumlah pasien DBD yang masuk RSUD cenderung menurun.
Namun beberapa ruang perawatan, khususnya bangsal perawatan anak dan dewasa mengalami over-kapasitas.
Pihak rumah sakit akhirnya mengeluarkan puluhan bad/tempat tidur perawatan cadangan.
"Memang ini (bad cadangan) berdampak pada kenyamanan. Namun bagaimana lagi, tempat tidur yang reguler penuh," katanya.
Kendati tempat tidur cadangan dikeluarkan untuk melayani pasien rawat inap, Rifai menegaskan standar protokoler pelayanan berlaku sama seperti pasien di kamar reguler.
Terapi medis dan kualitas layanan diperhatikan dengan standar sama. Hanya tempat tidur yang karena darurat, sehingga terasa sedikit sempit dan berdesak-desakan dengan yang lain.
"Pelayanan tetap kami berlakukan dengan baik," katanya.
Ada kemungkinan pasien masih terus bertambah. Hal ini seiring fluktuasi kasus demam berdarah yang masih tinggi di wilayah tersebut.
Namun pihak RSUD dr Iskak tidak gamang. Ditegaskan Rifai, berapapun pasien yang masuk dan membutuhkan perawatan inap, RSUD tetap akan menerimanya meski konsekuensinya harus menggunakan tempat tidur tempat tidur cadangan.
Sebagaimana data resmi di bagian humas RSUD dr Iskak, saat ini jumlah pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit rujukan provinsi Jatim itu mencapai 455 orang.
Sedangkan kapasitas tampung rumah sakit sebenarnya secara keseluruhan sebanyak 468 pasien.
Secara angka jumlah pasien dibanding kapasitas masih lebih kecil. Namun nyatanya, beberapa ruang yang menjadi konsentrasi perawatan pasien DB dan penyakit non-infeksi mengalami kelebihan kapasitas.
Akibatnya, pihak RSUD terpaksa mengeluarkan kasus-kasus cadangan.
"Karena kami rumah sakit pemerintah dan tidak boleh menolak pasien, berapapun pasien yang hendak masuk tetap kami terima. Termasuk jika harus memberlakukan kebijakan penyediaan tempat tidur cadangan untuk perawatan pasien," kata staf informasi dan pemasaran RSUD dr Iskak Tulungagung Mochammad Rifai. (*)
RSUD Tulungagung Siapkan Tempat Tidur Cadangan
Selasa, 12 Februari 2019 21:23 WIB

Petugas kesehatan memantau perkembangan kesehatan pasien anak yang terserang demam berdarah di RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (12/2/2019). Kendati sempat melonjak hingga 257 kasus demam berdarah dengan tiga di antaranya meninggal dunia, tertinggi kedua di Jatim, Dinkes setempat menyatakan tren kasus DBD cenderung turun dengan jumlah 57 kasus (satu meninggal) hingga pekan kedua Februari. Antara Jatim/Destyan Sujarwoko/ZK
"Memang ini (bad cadangan) berdampak pada kenyamanan. Namun bagaimana lagi, tempat tidur yang reguler penuh," katanya.