Madiun (Antaranews Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mencatat dua orang warga daerah setempat meninggal dunia akibat terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD) selama dua pekan terakhir di Bulan Januari 2019.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Madiun Agung Tri Widodo di Madiun, Kamis mengatakan sepanjang dua pekan terakhir sudah ada 46 kasus demam berdarah dengue (DBD) ditemukan di wilayahnya dengan dua pasien di antaranya meninggal dunia.
"Dari puluhan kasus itu terbanyak ditemukan di Dusun Ngronggo, Desa Rejosari, Kecamatan Sawahan. Ada belasan warga yang terjangkit di daerah tersebut," ujar Agung Tri Widodo kepada wartawan.
Untuk itu, Dinkes melakukan "fogging" atau pengasapan di lingkungan tersebut. Selain rumah, pengasapan juga menyasar kebun dan saluran air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
"Dilakukan fogging supaya tidak tambah banyak warga yang terjangkit demam berdarah," kata dia lebih lanjut.
Ia menjelaskan, sebelum fogging dilakukan, timnya terlebih dahulu melakukan penyelidikan epidemiologi. Ditengarai, wilayah setempat telah menjadi daerah penyebaran penyakit demam berdarah selama beberapa tahun terakhir, sehingga perlu dipantau oleh petugas.
Pihaknya mengimbau warga melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M di lingkungan sekitar agar terhindar dari gigitan nyamuk penyebar penyakit demam berdarah.
Selain itu, warga juga diminta waspada jika ada anggota keluarga yang sakit panas atau demam lebih dari dua hari. Hendaknya segera dibawa ke dokter atau layanan kesehatan.
"Agar kalau terdiagnosis menderita DBD bisa segera ditangani. Sebab, jika terlambat penanganannya dapat berakibat fatal," katanya.
Sementara, warga Dusun Ngronggo, Desa Rejosari, Kusnadi menyambut baik langkah dinkes melakukan pengasapan di dusunnya. Ia berharap dengan upaya tersebut, penyakit demam berdarah di wilayahnya dapat diberantas.
"Baru kali ini banyak yang terserang demam berdarah di dusun ini. Setahu saya ada 11 orang yang terkena," kata dia. (*)