Surabaya (Antaranews Jatim) - Dinas Kesehatan dan Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melakukan pendampingan terhadap tiga pelajar yang berhasil diamankan petugas Satpol PP karena kedapatan mabuk minuman keras saat operasi yustisi di Jalan Tanjung Anom, Kota Surabaya, Jatim, Sabtu (5/1).
Kepala Dinas Kesehatan dan Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya Chandra Oratmangun, di Surabaya, Minggu, mengatakan selain melaukan pendampingan, pihaknya juga sudah memanggil orang tua dan pihak sekolah untuk bersama-sama bersinergi memberikan pendampingan kepada mereka.
"Kami bimbing mereka dan memberikan motivasi kepada mereka. Bahkan, Bu wali juga turun langsung untuk memberikan wejangan kepada mereka," katanya.
Menurut dia, pendampingan tersebut bertujuan untuk memberikan efek jera kepada tiga pelajar tersebut supaya ke depannya tidak mengulangi hal serupa.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada para orang tua di Kota Pahlawan untuk selalu mengawasi anak-anaknya supaya tidak mengenal minuman keras. Sebab, kata dia, minuman itu bukan minuman sehat dan tidak layak dikonsumsi, apalagi anak-anak seusia mereka.
"Anak-anak ini tugasnya hanya mempersiapkan masa depan mereka supaya sukses dan mempersiapkan masa depan bangsa ini," ujarnya.
Ia juga mengajak anak-anak Surabaya untuk memanfaatkan lapangan olahraga dan wifi gratis yang sudah tersebar di berbagai titik di Kota Surabaya. Dengan cara itu, diharapkan tidak ada lagi kenakalan remaja di Kota Surabaya.
"Mari bersama-sama mengawasi anak-anak kita," katanya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya menasehati tiga pelajar yang berhasil diamankan petugas Satpol PP di Marakas Komando Satpol PP Surabya pada Sabtu (5/1).
"Kalian perlu tahu, sekali minum-minuman keras itu, maka satu juta sel sarafmu akan mati. Sehingga apabila diterus-teruskan nanti tidak akan bisa mikir dan akan jadi orang bodoh," katanya.
Pada kesempatan itu, Risma juga memanggil orang tua mereka serta pihak sekolah tempat mereka bersekolah. Saat itu, Risma meminta kepada tiga pelajar itu untuk meminta maaf kepada orang tuanya masing-masing.
Bahkan, para pelajar itu juga diminta untuk mencium kaki orang tuanya sebagai permintaan maaf dan mengakui perbuatannya serta berjanji untuk tidak mengulangi lagi. (*)
DP5A Dampingi Tiga Pelajar Surabaya Mabuk Minuman Keras
Minggu, 6 Januari 2019 8:24 WIB
Kami bimbing mereka dan memberikan motivasi kepada mereka. Bahkan, Bu wali juga turun langsung untuk memberikan wejangan kepada mereka