Jember (Antaranews Jatim) - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan pihaknya memperkuat sinergi dengan daerah untuk membangun perekonomian di Indonesia.
"Pemerintah pusat akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam upaya membangun ekonomi sekaligus meningkatkan daya saing," kata Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian Susiwijono dalam talkshow bertajuk Pencapaian Program Ekonomi Pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla di pendapa Wahyawibawagraha Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu malam.
Menurutnya pemerintahan Jokowi-JK telah melakukan upaya besar demi pemerataan dan penegakan keadilan sosial di Indonesia karena beragam kebijakan telah diluncurkan demi meningkatkan kekuatan ekonomi rakyat dan mewujudkan kemandirian ekonomi bangsa.
"Selain itu, transformasi struktural masih menjadi fokus Kabinet Kerja yang menyasar tiga hal fundamental, yaitu alokasi sumber daya, kebijakan yang berpihak, dan pemberdayaan pelaku ekonomi," tuturnya.
Ia menjelaskan, fundamental ekonomi makro Indonesia tercatat relatif sehat dan kuat karena di tengah gejolak dan perlambatan ekonomi global, Indonesia mampu tumbuh sebesar 5,17 persen di semester I tahun 2018.
"Angka itu lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi semester I tahun sebelumnya yang hanya mencapai 5,01 persen. Inflasi juga berhasil dikendalikan di bawah 4 persen selama 4 tahun terakhir," katanya.
Tak hanya sekedar tumbuh, lanjut dia, ekonomi Indonesia juga tumbuh berkualitas. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama 4 tahun ke belakang indikator sosial Indonesia membaik.
Tingkat kemiskinan untuk pertama kalinya dalam sejarah berada di level satu digit, yaitu sebesar 9,82 persen di bulan Maret 2018 dan rasio gini dan tingkat pengangguran di tahun 2018 juga menurun masing-masing kini berada di angka 0,389 persen dan 5,13 persen.
Sementara Bupati Jember Faida mengatakan Kabupaten Jember merupakan daerah yang relatif subur sehingga cocok untuk pengembangan pertanian tanaman pangan dan perkebunan yang dilihat dari sisi geografis.
"Kabupaten Jember sendiri dapat diklasifikasikan sebagai daerah yang menganut tipe agraris karena sektor pertanian di Kabupaten Jember merupakan sektor yang memiliki peranan cukup besar dalam menunjang pembangunan daerah," katanya.
Di sisi lain, lanjutnya, kabupaten yang dijuluki Kota Coffee, Cacao, Cigarette, dan Culture (4C) itu pun memilki berbagai potensi sumber daya alam yang bisa dikembangkan, seperti pertambangan, kelautan, peternakan, dan juga objek-objek wisata alam lainnya.
"Dengan potensi dan kondusivitas daerah yang baik, Kabupaten Jember merupakan daerah yang layak bagi investor untuk menanamkan investasinya di kota kami," ucap bupati perempuan pertama di Jember itu.
Ia berharap kunjungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dapat memberikan motivasi dan dorongan semangat bagi Jember untuk lebih giat melaksanakan sinergi antara pusat dan daerah dalam pembangunan daerah dan pengabdian kepada masyarakat. (*)