Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terkenal memiliki gugusan pantai yang sangat indah. Salah satunya adalah Pantai Goa Cemara yang terletak di Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul.
Seperti kebanyakan pantai yang berada di Bantul, Pantai Goa Cemara memiliki pasir berwarna hitam. Yang spesial di pantai ini adalah keberadaan pohon cemara udang yang rimbun di area pantai.
Deretan pohon cemara udang yang tumbuh rimbun di kanan kiri jalan itu telah menciptakan ilusi, seolah pengunjung berjalan masuk melewati sebuah goa.
Dahan-dahannya yang menjuntai saling bertemu membuat pengunjung yang berjalan di bawahnya serasa berada di lorong pohon cemara, laksana goa yang memanjang sekitar 200 hingga 500 meter menuju bibir pantai. Dari kondisi itulah, kemudian nama Pantai Goa Cemara mengemuka hingga sekarang.
Jika datang ke pantai ini, pengunjung bisa menikmati deburan ombak yang cukup besar dari laut lepas Samudra Hindia. Tak heran, di pantai ini pengunjung dilarang berenang atau mandi karena berbahaya. Ada menara pengawas untuk memantau pengunjung yang bermain di sekitar pantai.
Namun, jika hanya bermain air di bibir pantai masih diperbolehkan. Kendati demikian, pengunjung cukup merasa puas meski hanya bermain pasir atau duduk-duduk di pasir pantai di bawah naungan dahan-dahan pohon cemara udang yang rimbun.
Pantai Goa Cemara baru sekitar lima tahun terakhir di buka menjadi tempat tujuan wisata. Berdasarkan informasi warga sekitar yang membuka tempat usaha warung, dulunya pantai ini tempat para nelayan memancing dan mencari ikan.
Sebelumnya, wisatawan memilih pantai-pantai lain di sekitar kanan dan kirinya, seperti Pantai Parangtiritis, Pantai Depok, dan Pantai Kuwaru.
Hingga akhirnya pada suatu waktu, warga menemukan penyu terdampar di pantai itu. Mereka juga menemukan ratusan tukik di pasir. Sejak itu, pantai mulai banyak dikunjungi orang.
Demikian juga seiring dengan perkembangan media sosial, Pantai Goa Cemara semakin populer karena banyak orang yang mengunggah foto objek wisata tersebut ke akunnya. Hal itu tak mengejutkan, sebab di lokasi sekitar pantai banyak terdapat spot lokasi menarik yang bisa digunakan untuk berswafoto.
"Di buka sekitar lima tahunan. Lalu, mulai ramai dikunjungi ya sekitar tiga atau empat tahunan. Terlebih saat akhir pekan, liburan sekolah, libur hari raya dan tahun baru," kata Surati, warga yang membuka warung makan dan minum di kawasan Pantai Goa Cemara.
Setelah itu, Pantai Goa Cemara terus berkembang. Pemkab Bantul pun akhirnya juga serius mengembangkan tempat wisata tersebut. Di kanan kiri sepanjang jalan menuju pantai, terdapat warung-warung makanan, minuman, juga penjual cinderamata. Fasilitas umum di objek wisata setempat juga cukup lengkap dengan adanya toilet dan mushala.
Pantai Goa Cemara juga dilengkapi wahana bermain anak-anak, ATV (motor roda empat), taman, dan lainnya. Tarif ATV sebesar Rp50.000 untuk mengelilingi lokasi pantai.
Tiket masuk ke objek wisata pantai ini terbilang murah, hanya Rp5.000 per orang. Selain itu juga terdapat sebuah mercusuar setinggi sekitar 40 meter. Mercusuar ini katanya boleh dinaiki pengunjung, hanya saja saat Antara berkunjung ke tempat tersebut tidak memanfaatkannya.
"Tempatnya cukup bagus. Yang pasti, di sini pantainya sejuk, tidak seperti pantai pada umumnya yang panas. Mungkin karena banyak pohon cemara, jadi nyaman dan rindang," ujar Ratna, wisatawan asal Madiun.
Di kawasan pantai ini juga terdapat balai konservasi penyu. Terletak secara geografis yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, membuat Kabupaten Bantul memiliki potensi pesisir alam yang mengagumkan. Mulai dari pantai, mangrove, laguna, penyu, gumuk pasir, hutan cemara udang, energi hybrid, hingga kuliner.
Bagi wisatawan yang ingin menjelajahinya, berkunjung ke Kabupaten Bantul adalah jawabnya. "Sangat puaslah dengan suasananya yang sejuk dan pemandangannya yang indah di Goa Cemara. Ini bisa jadi tempat tujuan baru selain Pantai Parangtritis," kata wisatawan lainnya, Yusuf. (*)