Kediri (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, intensif menerjunkan tim pemantau jentik atau jumantik di setiap rumah warga guna mencegah penyebaran nyamuk "Aedes aegypti" yang bisa menyebarkan penyakit demam berdarah.
"Tahun 2017 tidak ada kasus demam berdarah di Desa Wonocatur. Tahun 2018 ada satu kasus, dan ini yang harus diperhatikan. Untuk itu kami meminta agar para kader di sini bisa lebih baik lagi," kata Pelaksana Tugas Camat Ngasem Moh Nizam Subekhi di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan, para kader di tingkat kecamatan juga memerlukan pendampingan dari tim pelaksana pemberantasan sarang nyamuk (PSN) demam berdarah di Kabupaten Kediri.
Para kader juga harus lebih memahami tentang penanganan pemberantasan sarang nyamuk demi memerangi nyamuk Aedes Aegypti semakin berkembang.
Pihaknya juga mendukung sepenuhnya adanya tim dari pemkab yang turun ke lapangan langsung. Selain sebagai persiapan lomba kader jumantik PSN DBD tahun 2018 di Kabupaten Kediri, tim yang turun juga bisa memberikan pengalaman pada para kader agar lebih memahami apa yang harus dilakukan jika ada banyak jentik nyamuk serta bisa memberikan informasi ke keluarga, memberikan pengetahuan jika ada salah seorang anggota keluarga yang sakit.
Para kader dari pemkab yang turun itu, kata dia, juga melihat melakukan kunjungan lapangan ke beberapa rumah warga dan SDN Wonocatur, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Tim melakukan pemeriksaan bak mandi atau semua penampungan air di lingkungan tersebut.
Sementara itu, Sulis, salah seorang kader jumantik asal Desa Wonocatur, Kecamatan Ngasem, mengatakan di setiap rumah warga memang sudah diberi kartu pemeriksaan jentik rumah atau lingkungan.
"Setiap rumah diberi kartu untuk pemeriksaan dan setiap satu pekan sekali warga dianjurkan memeriksa apakah ada jentik di rumahnya. Tanda minus (-) ditulis jika tidak ditemukan jentik, dan tanda plus (+) ditulis jika ada jentik. Kartu ini juga menjadi alat bantu yang memudahkan para kader ketika melakukan pemantauan dan pembinaan rutin ke rumah warga," kata dia.
Pihaknya juga langsung memberitahukan pada pemilik rumah jika ditemukan ada jentik nyamuk, sehingga pemilik rumah bisa langsung membersihkan jika ada jentik nyamuk tersebut.
"Kalau ada jentik, kami beritahu untuk segera menguras dan mengganti air. Selain itu kami juga memberi abate atau menyarankan program pemberian ikani untuk meminimalisir jentik di rumah warga," kata dia. (*)
Pemkab Kediri Terjunkan Tim Jumantik Cegah Penyebaran Nyamuk Aedes aegypti
Jumat, 2 November 2018 21:45 WIB
Setiap rumah diberi kartu untuk pemeriksaan dan setiap satu pekan sekali warga dianjurkan memeriksa apakah ada jentik di rumahnya. Tanda minus (-) ditulis jika tidak ditemukan jentik, dan tanda plus (+) ditulis jika ada jentik. Kartu ini juga menjadi alat bantu yang memudahkan para kader ketika melakukan pemantauan dan pembinaan rutin ke rumah warga