Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Anggota Komisi VIII DPR RI Bambang Budi Susanto mengatakan warga Desa Nganti, Kecamatan Ngraho, Bojonegoro, Jawa Timur, yang daerahnya mengalami kekeringan harus membeli air bersih Rp10.000/gentong.
"Keterangan yang saya peroleh dari perangkat desa warga di Desa Nganti, Kecamatan Ngraho, membeli air Rp10.000 per gentong," kata dia di Bojonegoro, Selasa.
Ia mengaku melakukan pemantuan desa yang mengalami kekeringan tidak hanya di Desa Nganti, yang berpenduduk sekitar 7.000 jiwa, tapi juga di Desa Nggeneng, juga di Kecamatan Ngraho, dengan penduduk sekitar 3.000 jiwa, pekan ini.
"Warga di desa yang ada di kawasan hutan jati rata-rata kesulitan air bersih di musim kemarau. Kalau tidak ada pendistribusian air bersih warga untuk memperoleh air bersih harus membeli," ujarnya.
Selain itu, pemantauan juga dilakukan di Desa Geger, Kecamatan Kedungadem, yang sebagian warganya juga kesulitan air bersih.
Di Desa Geger, Kecamatan Kedungadem, sebagian warga juga harus mengeluarkan uang untuk memperoleh air bersih dari air PDAM di masjid setempat, tapi sifatnya sukarela.
Oleh karena itu, ia berpendapat untuk mengatasi kesulitan air bersih di desa yang mengalami kekeringan tidak bisa dilakukan hanya dengan mendistribusikan air bersih.
"Harapan warga ada tandon air yang bisa dimanfaatkan untuk menampung air dari embung dimanfaatkan pada musim kemarau. Tapi kapasitas embung juga harus ditingkatkan," ujarnya.
Data di BPBD menyebutkan BPBD sudah mendistribusikan kepada warga yang kesulitan air bersih sebanyak 305 tangki air per 22 Oktober.
Di daerah setempat tercatat sebanyak 114 dusun di 71 desa yang tersebar di 17 kecamatan dilanda kekeringan, yang mengakibatkan warga kesulitan air bersih.
Pejabat Pelaksana Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia mengimbau pihak desa menyediakan tandon air agar pendistribusian air bersih bisa berjalan dengan lancar, sebab jumlah warga yang mengalami kesulitan air bersih terus bertambah.
"Desa yang mengalami kekeringan masih akan bertambah. BPBD akan menghentikan pendistribusian air bersih akhir Oktober," katanya.
Ia menambahkan BPBD untuk pendistribusian air bersih jumlah truk tangki ditambah menjadi delapan unit yang sebelumnya hanya enam unit.
"BPBD akan menghentkan pendistribusian air bersih akhir Oktober. Sesuai prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, daerah kami masuk musim hujan dasarian I-III Nopember," ucapnya. (*)