Malang (Antaranews Jatim) - Kota Malang terus berupaya meningkatkan arus kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, bahkan pada akhir tahun ini ditargetkan mencapai 4,215 juta wisatawan.
Salah satu yang dilakukan Pemkot Malang untuk mewujudkan target kunjungan wisatawan tersebut adalah tetap menjaga dan merevitalisasi kawasan maupun gedung-gedung heritage peninggalan Belanda yang berarsitektur Negeri Kincir Angin tersebut.
"Bangunan kuno (heritage) peninggalan kolonial Belanda yang masih cukup banyak bertebaran di Kota Malang ini harus dijaga dan dipertahankan keberadaannya, termasuk dijaga dengan adanya aturan untuk perlindungan bangunan dan kawasan heritage tesrebut," kata Wali Kota Malang Sutiaji di Malang, Jawa Timur, Kamis.
Sutiaji mengemukakan kunjungan wisatawan ke Kota Malang dari tahun ke tahun terus meningkat, baik wisatawan lokal maupun asing. Pada 2016 wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang mencapai 3.996.609, yakni 3.987.074 wisatawan lokal dan 9.535 wisatawan mancanegara.
Pada tahun 2017, tercatat 4.014.910 wisatawan lokal dan 11.934 wisatawan asing dan pada tahun ini ditargetkan misa mencapai 15.000 wisatawan asing dan 4,2 juta wisatawan lokal (domestk).
Dalam pengembangan sektor pariwisata, kata Sutiaji, ke depan Kota Malang tidak hanya sebagai kota singgah atau kota hub pariwisata, melainkan menjadi daerah tujuan (destinasi) pariwisata, bahkan menjadi pilihan utama wisatawan .
Oleh karena itu, kata Sutiaji daya tarik Kota Malang, seperti peninggalan arsitektur kolonial Belanda akan dipertahankan bahkan direvitalisasi. Jalan-jalan yang khas Kota Malang nantinya dikembalikan seperti masa lalu, seperti Jalan Basuki Rakhmat dikembalikan menjadi Jalan Kayu Tangan.
Di sepanjang Jalan Kayu Tangan sampai Alun-alun Bundar (depan Balai Kota Malang) nanti diperbaiki area pedestriannya sehingga wisatawan dapat leluasa dan nyaman menikmati keindahan bangunan-bangunan tua di sepanjang jalan tersebut, selain di sepanjan Jalan Ijen.
Selain menjaga dan merevitalisasi bangunan-bangunan kolonial Belanda, Pemkot Malang juga akan membangun mal UMKM agar ada tempat representatif bagi usaha sektor mikro dan menengah untuk menjual dagangannya. Selain itu, Pemkot Malang juga akan membentuk BUMD Aneka Usaha yang kegiatan utamanya di sektor pariwisata.
Sebelumnya, Ketua ISEI Malang Prof Candra Fajri Ananda mengatakan pengembangan sektor pariwisata dapat menjadi andalan dalam pengembangan ekonomi daerah. Namun, pembangunan sektor tersebut harus bersifat partisipatif, yakni melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama.
"Pengembangan pariwisata di Malang tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri oleh masing-masing pemerintah daerah, tetapi harus lintas sektoral. Pemkot Malang, Pemkot Batu, dan Pemkab Malang harus bersinergi, terutama dalam penyediaan infrastruktur pendukung," kata Candra.(*)
Kota Malang Bidik 4,2 Juta Wisatawan
Kamis, 18 Oktober 2018 7:32 WIB