Jakarta (Antara) - Kejuaraan penyandang disabilitas Asian Para Games (APG) 2018 Jakarta mulai memasuki hari-hari terakhir dan Indonesia selaku tuan rumah terus mengejar perolehan emas meski target sudah terpenuhi.
Hingga hari ketujuh pelaksanaannya, Jumat, kontingen Indonesia telah mengumpulkan 24 medali emas, 33 perak dan 39 perunggu sedangkan targetnya adalah 17 emas. Sementara untuk posisi puncak diduduki China dengan 137 emas, 69 perak dan 49 perunggu.
Meski demikian, upaya pemain Indonesia untuk terus mengejar medali tidaklah kendur karena ada salah satu cabang favorit yang saat ini memulai babak final dari bulu tangkis. Ada sembilan medali emas yang bakal diperebutkan di Istora Senayan, Jakarta itu.
Dua peluang meraih emas sudah didepan mata setelah Leani Ratri Oktila melaju ke final untuk dua nomor sekaligus yaitu tunggal puti SL4 dan ganda putri SL3-SU5 yang berpasangan dengan Khalimatus Sadiyah Sukohandoko.
Pada final tunggal putri SL4, Leani Ratri Oktila akan menghadapi lawan tangguh asal China, Hefeng Chang. Sedangkan pada nomor ganda putri, salah satu andalan Indonesia yang berpasangan Khalimatus akan berhadapan dengan ganda China, Hefeng Chang-Huihui.
Melihat peluang memang cukup terbuka, namun Leani mempunyai catatan buruk saat menghadapi Hefeng. Namun, pada Asian Para Games 2018 ini mengaku akan habis-habisan, apalagi pada kejuaraan empat tahunan ini digelar di rumah sendiri.
"Kalau sekarang persiapan hampir 10 bulan lebih, terus kalau lihat dari pertandingan kemarin saya, kami, cukup optimistis," kata Leani Ratri.
Pada cabang bulu tangkis, Indonesia menargetkan mampu meraih empat medali emas. Saat ini satu emas sudah diraih lewat nomor beregu putra. Selain dari tunggal putri dan ganda putri, peluang emas juga terjadi pada nomor tunggal putra maupun ganda putra.
Selain bulu tangkis, dua hari menjelang Asian Para Games 2018 ditutup ada 12 cabang olahraga lain yang memperebutkan medali emas. Cabang para atletik menjadi yang terbanyak yaitu 30 medali emas disusul renang dengan 16 emas serta catur 12 emas.
Catur yang sudah menyumbang enam medali emas tiga perak dan tiga perunggu dari catur standar, terus berupaya mengejar emas dari nomor catur cepat. Hal tersebut juga diakui oleh manajer timnas catur Indonesia Heri Isranto. Menurut dia ada beberapa pecatur yang memuncaki klasemen sementara.
"Kita masih optimistis, masih ada peluang emas. Secara grafik, prestasi atlet catur Indonesia di kategori catur cepat hingga babak keempat mengalami peningkatan," kata manajer timnas catur Indonesia Heri Isranto.
Menurut dia, peluang emas akan terlihat pada babak kelima yang dipertandingkan di GOR Cempaka Putih Jakarta, Jumat. Beberapa atlet catur Indonesia banyak yang memimpin seperti dari kelas VI-B1 (tuna netra) melalui Edy Suryanto dengan 3,5 poin. Berikutnya sektor putri ada Tati Karhati dengan 3,5 poin.
Di kelas PI (daksa) perorangan pria Maksum Firdaus mendapat 2,5 poin dan Sutikno 3 dan untuk putri ada Simanja Nasip Farta, Roslinda Manurung dan Yuni. Sedangkan kelas B2/B3 perorangan pria ada Gayuh Satrio mendapat 3 poin dan untuk putri ada Sedangkan untuk putri ada Aisah Wijayanti Brahmana mendapat 2,5 poin.
Catur sendiri pada pelaksaan pada hari keenam akan memperebutkan 12 medali emas. Sedangkan Indonesia sebelumnya menargetkan empat emas dan semuanya sudah terpenuhi bahkan sudah melebihi target.
Selain bulu tangkis dan catur, cabang olahraga yang memperebutkan medali emas adalah atletik, renang, balap sepeda, lawn bowl, tenis meja, boccia, angkat berat, tenis kursi roda, goalball, menembak dan basket kursi roda. (*)
Asian Para Games - Memaksimalkan Peluang Emas dari Cabang Favorit
Jumat, 12 Oktober 2018 8:32 WIB