Tulungagung (Antaranews Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi setiap potensi bencana, termasuk risiko terjadinya gelombang tsunami yang dipicu oleh kegempaan di Laut Selatan Jawa.
"Seluruh potensi tanggap bencana kami instruksikan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana tsunami," kata Kepala BPBD Tulungagung Suroto di Tulungagung, Selasa.
Dia mengatakan, perangkat deteksi dini tsunami telah dipasang di beberaka titik dan saat ini dinyatakan masih berfungsi efektif.
Warga dan jaringan tim reaksi cepat (TRC) juga telah diimbau untuk mengenali tanda-tanda awal terjadinya tsunami.
Salah satunya jika terjadi air surut di garis pantai secara mendadak dalam tempo cukup lama, yang diikuti warna air laut yang keruh.
"Langkah pertama jika diketahui ada gejala tsunami adalah melakukan upaya mitigasi warga ke daerah aman dan menginformasikan ke BPBD untuk mengantisipasi dampak kerusakan san korban jiwa yang ditimbulkan," katanya.
Suroto mencontohkan kegaduhan yang terjadi akibat isu tsunami pada sehari sebelumnya (Senin, 1/10), sesaat setekah terjadi gempa sedang dengan kekuatan 4,4 SR di selatan Blitar.
Suroto mengatakan, isu atau kabar bohong/palsu saat itu segera diklarifikasi oleh BPBD karena konfirmasi resmi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa di laut dalam selatan Kabupaten Blitar itu tidak berpotensi tsunami.
"Kemarin gempanya memang relatif kecil dan tidak terasa. Kami tidak mendapatkan laporan dari BMKG dan bisa dipastikan info tersebut hoax," kata Suroto.
Kabar akan terjadinya tsunami saat itu menyebar cepat di media sosial dan sempat membuat kalangan warganet gaduh.
Kendati kabar tentang tsunami akhirnya terbukti palsu/bohong, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak panik jika terjadi gempa.
Pihak BPBD sendiri terus melakukan pemantauan di sejumlah titik, untuk mengetahui kondisi saat ini.
BPBD juga belum menerima laporan dari BMKG tentang adanya isu tsunami.
"Gempanya relatif kecil dan tidak terasa, kami belum mendapatkan laporan dari BMKG dan bisa dipastikan info tersebut hoax," ujarnya. (*)
BPBD Tulungagung Tingkatkan Kesiapsiagaan Antisipasi Tsunami
Selasa, 2 Oktober 2018 23:30 WIB
"Kemarin gempanya memang relatif kecil dan tidak terasa. Kami tidak mendapatkan laporan dari BMKG dan bisa dipastikan info tersebut hoax," kata Suroto.