Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Andy Donny Saragih menyatakan tertarik dengan konsep hijau terminal Bandara Banyuwangi, Jawa Timur, yang berarsitektur hijau serta mengadopsi kebudayaan lokal.
Andy Donny Saragih ketika di Banyuwangi, Kamis mengatakan Bandara Banyuwangi mengedepankan konsep bandara hijau, dimana terminalnya nyaris tanpa AC, namun suhunya tetap sejuk dengan mengandalkan aliran air di kolam ikan yang "mengepung" berbagai ruang. Pencahayaannya juga alami dari sinar matahari dengan permainan sekat pada interior ruang yang menggunakan kayu-kayu bekas.
"Kami tertarik dengan eco-terminal yang ada di Banyuwangi. Ternyata inovasi pengembangan bandara ini memang luar biasa," ujar Andy dalam keterangan pers di Banyuwangi.
Andy memimpin rombongan DTKJ berkunjung ke Banyuwangi sejak Selasa (11/9). DTKJ yang merupakan lembaga independen di Jakarta yang berfungsi sebagai forum konsultasi antara masyarakat dan pemerintah daerah berupaya mempelajari sistem transportasi yang kini dikembangkan di Kabupaten Banyuwangi.
DTKJ sendiri berfungsi bisa memberi saran kepada kepala daerah untuk persoalan terkait transportasi. Karena itu anggota DTKJ terdiri atas berbagai unsur, mulai dari pakar transportasi, pengusaha angkutan, pengguna jasa transportasi, kepolisian, dinas perhubungan, dan LSM yang bergerak di bidang transportasi.
Andy mengatakan, Banyuwangi telah memiliki moda transportasi dan fasilitas yang cukup lengkap, karena sudah ada bandara, stasiun kereta api, bahkan pelabuhan.
Dalam kunjungan tersebut, DTKJ juga dipaparkan tentang pemberian bantuan biaya transportasi setiap hari dari Pemkab Banyuwangi kepada para pelajar miskin, khususnya di empat kecamatan yang telah ditentukan sasarannya berdasarkan kajian. Tiap pelajar dari keluarga kurang mampu diberi bantuan biaya transportasi Rp5.000. Selain itu, ada bantuan uang saku yang besarannya tiap hari berbeda tergantung tingkat pendidikan, yaitu untuk pelajar SD Rp5.000, SMP Rp10.000, dan SMA Rp15.000.
Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Banyuwangi Kusiyadi menambahkan, ada pula angkutan pelajar gratis di mana Pemkab Banyuwangi langsung membayar bulanan kepada pengemudi angkutan umum.
"Jadi kami fasilitasi pelajar untuk menggunakan transportasi publik, sekaligus ini memberi dampak kesejahteraan kepada para pengemudi angkutan umum karena mereka punya pendapatan pasti," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku sangat senang dengan kedatangan rombongan DTKJ. Menurut dia, ini akan menjadi kesempatan bagi Banyuwangi untuk belajar manajemen pengelolaan transportasi.
"Banyuwangi kini semakin berkembang, sehingga perlu bagi kami dari sekarang untuk mulai melakukan penataan transportasi. Kunjungan para praktisi dan pakar dari DTKJ akan menjadi momen untuk berbagi pengalaman," kata Anas.(*)