Malang (Antaranews Jatim) - Plt Wali Kota Malang Sutiaji mengemukakan ekonomi digital yang tumbuh pesat saat ini bisa menjadi peluang untuk mengembangkan potensi bisnis dalam persaingan yang sangat kian ketat.
"Para pelaku usaha usia muda atau `start up` bisa membangkitkan perekonomian nasional melalui pengembangan sistem digital di segala aspek. Para start up ini merupakan bagian dari penyangga ekonomi bangsa, sehingga perlu ada upaya untuk mendorong mereka terus berkembang," kata Sutiaji saat memberi sambutan dalam acara Program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2018 di Malang, Jawa Timur, Rabu.
Untuk Kota Malang, kata Sutiaji, peluang bagi para pebisnis muda terbuka lebar, sebab Kota Malang memiliki puluhan kampus dengan ratusan ribu mahasiswa, sehingga bisa menjadi sasaran untuk memasarkan produk mereka.
Di Kota Malang, lanjutnya, ada MCF (Malang Creative Fusion) yang juga membina para start up dan pebisnis muda dengan harapan mereka mampu mengembangkan sektor ekonomi kreatif yang telah dicanangkan oleh pemerintah pusat.
"Acara ini merupakan motivasi tersendiri bagi Kota Malang agar ekonomi kreatif bisa berkembang dan tumbuh pesat, dimana anak-anak muda kreatif mampu menuangkan ide-idenya dalam menekuni ekonomi digital yang kian pesat pertumbuhannya," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri, Alexandra Askandar mengatakan, dipilihnya Plt Wali Kota Malang, Sutiaji, sebagai juri dalam agenda ekonomi kreatif (WMM) tersebut, karena sosoknya yang peduli akan perkembangan ekonomi kreatif di Kota Malang serta memiliki komitmen dalam menjadikan Malang sebagai kota kreatif.
Ia mengatakan selama ini dunia ekonomi kreatif di Kota Malang cukup memprihatinkan, sehingga sosok Sutiaji dianggap mampu mencetak para start up di bidang tersebut. Hadirnya MCF merupakan satu bukti bahwa Kota Malang cukup serius dalam mengembangkan ekonomi kreatif.
Menurut Alxandra, acara ini merupakan CSR dari Bank Mandiri. "Kami sudah mencetak banyak wirausahawan muda dari gelaran ini," kata Alexandra.
WMM pada tahun ini digelar di Kota Malang, karena pada tahun lalu, para pemenang ajang ini berasal dari Jawa Timur. Kegiatan ini dibuka dengan expo yang dipusatkan di Mall Olympic Garden (MOG) pada 6-9 September lalu. Sebanyak 90 merk lok kreatif dan inovatif bernuansa milenial ditawarkan kepada pengunjung.
Produk-produk yang dipamerkan dalam expo itu antara lain, Cokelat Klasik (produksi wirausaha muda asal Malang), sepatu pria merek Men`s Republic (Juara WMM kategori kreatif 2015) dan Tenun Samarinda Aemtobe.
Wirausaha Muda Mandiri digelar sejak 2007. Dan, lebih dari 36.000 wirausaha muda dari 656 perguruan tinggi di seluruh Indonesia tercatat menjadi bagian dari komunitas ini, baik sebagai juara, finalis, maupun peserta.
Tahun ini, program WMM mengompetisikan beberapa kategori, yakni kategori Wirausaha Industri, Perdagangan dan Jasa, Wirausaha Kreatif, Wirausaha Boga, Wirausaha Sosial dan Wirausaha Teknologi yang diikuti mahasiswa program S1 atau Diploma dan kategori non-mahasiswa.
Juri nasional pada bidang kreatif, terdiri dari unsur pemerintah dan pelaku usaha, antara lain Plt Wali Kota Malang Sutiaji, SPV Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Rohan Hafas, Wakil Rektor II Universitas Islam Negeri Malang Ilfi Nur Diana, Direktur Pemberitaan Tempo Intimedia, Arif Zulkifli, serta Founder Saung Angklung Ujo, Taufik Hidayat.(*)
Sutiaji: Ekonomi Digital Peluang Kembangkan Potensi Bisnis "Start Up"
Rabu, 12 September 2018 19:10 WIB
Peluang bagi para pebisnis muda terbuka lebar, sebab Kota Malang memiliki puluhan kampus dengan ratusan ribu mahasiswa, sehingga bisa menjadi sasaran untuk memasarkan produk mereka.