Surabaya (Antaranews Jatim) - Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo Surabaya akan membuatkan saluran kencing untuk kembar siam ke-44 yang telah mereka pisahkan yakni Rochman pada (5/9) atau sehari setelah ulang tahun ke-9 saudara kembar Rochim itu.
Ketua tim Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSUD Dr Soetomo dr Agus Harianto di Surabaya, Senin mengatakan bayi kembar siam yang lahir 4 September 2009 di RSUD Jombang ini telah operasi pemisahan pada 9 April 2011 lalu. Dari operasi pemisahan tersebut, hanya satu bayi yang memiliki penis, yaitu Rochim.
"Selama ini Rochman masih menggunakan kateter untuk mengeluarkan urine dari dalam perutnya. Dari kateter, urine dimasukkan ke dalam kantong. Dan tiap bulan kontrol ke RSUD Dr Soetomo," kata Agus.
Agus mengatakan rangkaian pemeriksaan akan dilakukan sebelum proses rekonstruksi. Rencananya operasi ini akan melibatkan 40 dokter.
"Operasi ini sebagai kado ulang tahun Rochman. Karena di usia 9 tahun ini Rochman pastinya sudah lebih mandiri," ujarnya.
Tim Bedah Urologi, dr Tarmono menjelaskan, operasi pembuatan lubang kencing itu dibuatkan dari usus buntu. Sehingga kencing bisa tertahan di kandung kemih sebelum dikeluarkan.
Operasi terhadap Rohman ini masih perlu dilakukan paling tidak tiga kali lagi. Setelah pembuatan lubang kencing ini, tim dokter baru membuatkan penis artificial atau penis buatan
"Setelah ini, Rohman tidak harus membawa kantong kencing ke mana mana, tapi dia bisa merasakan kebelet dan bisa mengeluarkan kencing dari kandung kemih dengan cara memasukkan alat melalui lubang kencing di sekitar pusar," katanya.
Tarmono berharap keluarga terus memberikan dukungan pada Rohman supaya tidak malu ketika bergaul dengan teman temannya di SDN Gondek, Mojowarno, Jombang.
Sementara itu, orang tua Rochman-Rochim, Anis Mulyo (50) berharap dengan dibuatkannya sistem saluran kencing buat anaknya itu akan memudahkan aktivitas Rochman.
"Kadang kalau kurang minum ya sampai buntu, jadi harapannya bisa mengontrol kencingnya nanti setelah operasi ini," ujarnya.
Selama ini Rochman bisa beradaptasi dengan lingkungan dengan baik. Bahkan, setiap ada informasi akan adanya tindakan operasi Rochman tidak merasa keberatan.
"Dengan usia yang semakin besar semoga Rochman sudah semakin mandiri dan bisa mengganti selang kencingnya sendiri nantinya," tuturnya.(*)