Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi keberhasilan operasi pemisahan balita kembar siam atau dempet dada perut Anaya Rizka Ramadhani dan Inaya Rizka Ramadhani (Anaya-Inaya) asal Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
"Anaya dan Inaya menjadi kembar siam ke-114 yang berhasil dipisahkan oleh RSUD dr. Soetomo," ujar Khofifah di sela menengok kondisi Anaya-Inaya usai operasi pemisahan di RSUD dr. Soetomo Surabaya, Kamis sore.
Pada kesempatan itu, setibanya di rumah sakit, Gubernur Khofifah menuju Gedung Pusat Bedah Terpadu RSUD dr. Soetomo untuk menyapa Husniati dan Muhammad Jupri, orang tua Anaya-Inaya.
"Semoga lancar semua proses pemulihan Anaya dan Inaya, bapak ibu harus terus semangat," ucap Khofifah kepada orang tua sang bayi.
Anaya dan Inaya berhasil dipisahkan dalam proses operasi pemisahan bayi kembar siam yang dilaksanakan pada Selasa, 15 Februari 2022.
Proses hingga Anaya dan Inaya dipisahkan sudah dimulai sejak tahun 2019, saat usia bayi mereka baru empat bulan, mereka sudah berkonsultasi dengan tim dokter RSUD dr. Soetomo.
Namun, karena kemudian terjadi pandemi COVID-19 maka operasi pemisahan akhirnya baru dilakukan tahun 2022 ini.
Operasi permisahan Anaya-Inaya yang dipimpin Dr. Adria Hariastawa Sp.B.A., berlangsung sukses dan memakan waktu sekitar 8 jam 30 menit.
Terdapat sebanyak 50 orang tim dokter yang tergabung dalam pemisahan Anaya-Inaya.
Sejumlah dokter yang terlibat di antaranya, dokter bedah anak, dokter bedah jantung, dokter bedah jantung thorax dan kardiovaskuler, serta dokter bedah plastik.
Balita kembar siam tersebut merupakan jenis Xypho-Omphalogpagus (terdapat penyatuan pada xyphoid dan daerah omphalo/pusar), dan pasien rujukan dari RSUD dr. R. Soedjono Selong – Lombok Timur.
Saat ini, Anaya-Inaya dalam kondisi stabil usai menjalani operasi, meski sebelumnya sempat menggunakan alat bantu pernafasan.
Namun, Rabu (16/2) pagi, alat tersebut telah dilepas dan saat ini kedua bayi Anaya-Inaya sudah lepas dari alat bantu karena pernafasannya telah benar-benar stabil.
Setelah melewati 2x24 jam kondisi keduanya terpantau stabil dan saat ini tinggal pemulihan luka pemisahan, bahkan salah satu dari mereka rencananya besok sudah bisa dipindah ke ruang perawatan biasa.
Sementara itu, Gubernur Khofifah juga menyatakan kebanggaannya bahwa RSUD dr. Soetomo bisa memberikan layanan terbaik, bahkan untuk pasien dari luar daerah.
Bahkan saat ini, lanjut dia, RSUD dr. Soetomo juga memiliki program mentoring bagi rumah sakit-rumah sakit yang dinilai mumpuni secara kapasitas dan peralatan untuk bisa melayani prosedur operasi pemisahan kembar siam