Magetan (Antaranews Jatim) - Jalur pendakian ke puncak Gunung Lawu di Magetan, Jawa Timur, ditutup sejak Jumat dini hari akibat terjadi kebakaran di kawasan sekitar pos lima jalur pendakian Cemoro Sewu, Magetan di dekat puncak Gunung Lawu.
Seorang pendaki asal Yogyakarta, Anton menuturkan, dia merencanakan mendaki puncak Gunung Lawu melalui jalur Candi Cetho, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu dini hari untuk ikut merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Rencana saya akan mendaki puncak Lawu melalui jalur pendakian Candi Cetho. Namun jalur ditutup, alasannya ada kebakaran di sekitar pos lima jalur pendakian Cemoro Sewu. Maka saya langsung ke Cemoro Sewu untuk mencari informasi yang sebenarnya," ujar Anton ditemui di depan gerbang jalur pendakian Cemoro Sewu.
Sebelum ke Cemoro Sewu, katanya, Anton sempat mendatangi gerbang jalur pendakian Cemoro Kandang di Karanganyar.
"Sebelum ke sini, saya tadi sempat mampir ke Cemoro Kandang. Di sana, jalur pendakian juga ditutup karena alasan adanya kebakaran," katanya.
Selain Anton, puluhan pendaki dari berbagai daerah, seperti dari Purwokerto, Solo, Jawa Tengah, Madiun dan Ngawi, Jawa Timur, berdatangan untuk rencana pendakian. Namun mereka tertahan di gerbang jalur pendakian Cemoro Sewu.
Seorang petugas penjaga loket, Suparman mengatakan untuk sementara jalur pendakian ditutup demi keamanan pendaki.
"Jalur ditutup sementara, karena terjadi kebakaran. Sewaktu-waktu bila kondisi sudah aman, akan dibuka kembali," jelas Suparman.
Penutupan jalur pendakian Cemoro Sewu, kata dia, dilakukan sejak Jumat dini hari.
Menurut Suparman, jumlah pendaki puncak Gunung Lawu melalui Cemoro Sewu sejak Kamis hingga Sabtu pagi sekitar 1.500 orang. (*)
Jalur Pendakian Lawu Ditutup Akibat Kebakaran
Jumat, 17 Agustus 2018 14:59 WIB
Rencana saya akan mendaki puncak Lawu melalui jalur pendakian Candi Cetho. Namun jalur ditutup, alasannya ada kebakaran di sekitar pos lima jalur pendakian Cemoro Sewu. Maka saya langsung ke Cemoro Sewu untuk mencari informasi yang sebenarnya